بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
I’tikaf 10 hari terakhir Ramadhan di masjid sangat dianjurkan berdasarkan dalil Al-Qur’an, As-Sunnnah dan ijma’.
Allah ta’ala berfirman,
وَلاَ تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
“Dan janganlah kalian bercampur dengan istri-istri kalian, sedang kalian beri’tikaf di masjid.” [Al-Baqoroh: 187]
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِه
“Bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau masih melakukan i’tikaf sepeninggal beliau.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
الاعتكاف سنة بالإجماع، ولا يجب إلا بالنذر بالإجماع
“I’tikaf hukumnya sunnah berdasarkan ijma’, dan tidak diwajibkan kecuali karena nazar, juga berdasarkan ijma’.” [Al-Majmu’ Syarah Muhadzdzab, 6/407]
وأجمع المسلمون على أنه قربة وعمل صالح
“Dan sepakat kaum muslimin bahwa i’tikaf adalah ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan amal shalih.” [Syarhul ‘Umdah, 2/711]
SIMAK 10 PEMBAHASAN PENTING:
Pertama: Makna I’tikaf
Kedua: Syarat-Syarat I’tikaf
Ketiga: Hukum I’tikaf
Keempat: Tujuan dan Hikmah I’tikaf
Kelima: Waktu I’tikaf
Keenam: Batas Waktu Minimal dan Maksimal Beri’tikaf
Ketujuh: Kapan Waktu Mulai dan Akhir I’tikaf?
Kedelapan: Amalan-amalan Saat Beri’tikaf
Kesembilan: Hal-hal yang Mubah bagi Orang yang Beri’tikaf
Kesepuluh: Pembatal-pembatal I’tikaf
Baca Selengkapnya:
Buku MADRASAH RAMADHAN karya Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah
https://web.facebook.com/taawundakwah/posts/2142730662626400
https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/811592705656880:0
https://www.instagram.com/p/Bx4-1m7BACi/
http://sofyanruray.info/ringkasan-pembahasan-itikaf/
GABUNG TELEGRAM & GROUP WA TA’AWUN DAKWAH DAN BIMBINGAN ISLAM
Telegram: http://t.me/taawundakwah
WAG: wa.me/628111377787
wa.me/628111833375
#Yuk_bantu_share. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.