بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Seri Kajian Akhlak Mulia Ahlus Sunnah (06)
Rujukan: Kitab Shahih Al-Adabil Mufrod karya Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah
Bab. 8 Allah Melaknat Orang yang Melaknati Kedua Orang Tuanya
عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ ، قَالَ : سُئِلَ عَلِيٌّ : ” هَلْ خَصَّكُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَيْءٍ لَمْ يَخُصَّ بِهِ النَّاسَ كَافَّةً؟ قَالَ : مَا خَصَّنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَيْءٍ لَمْ يَخُصَّ بِهِ النَّاسَ، إِلا مَا فِي قِرَابِ سَيْفِي، ثُمَّ أَخْرَجَ صَحِيفَةً، فَإِذَا فِيهَا مَكْتُوبٌ : ” لَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ، لَعَنَ اللَّهُ مَنْ سَرَقَ مَنَارَ الأَرْضِ، لَعَنَ اللَّهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَيْهِ، لَعَنَ اللَّهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا “
Dari Abu At-Thufail rahimahullah, beliau berkata, “Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu pernah ditanya: Apakah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam mengkhususkan untuk kalian sesuatu yang tidak dikhususkan untuk semua orang?
Ali menjawab: Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam tidak mengkhususkan untuk kami sesuatu yang tidak dikhususkan untuk orang lain, kecuali apa yang terdapat dalam sarung pedangku.
Kemudian beliau mengeluarkan lembaran, dan ternyata di dalamnya tertulis:
(1) Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah.
(02) Allah melaknat orang yang merubah tanda-tanda batas tanah.
(03) Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya.
(04) Allah melaknat orang yang menolong pencetus dosa.
[Shahih, Al-Misykah (4070), Muslim, 35- Kitabul Adhaahi, no. 44, 45]
Simak Penjelasannya: https://youtu.be/ylUFUGGlCt0
GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM
Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah
Telegram: http://t.me/taawundakwah
WAG: wa.me/628111833375
wa.me/628111377787
#Yuk_bantu_share. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.