بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
RENUNGAN UNTUK PELAKU BID’AH
Saudaraku rahimakumullaah, Allah ‘azza wa jalla telah memberikan ancaman keras kepada Nabi Muhammad shallallaahu’alaihi wa sallam, apabila beliau membuat-buat sendiri ajaran-ajaran yang disampaikannya kepada umat.
Sebagaimana firman Allah ta’ala,
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ (44) لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ (45) ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ (46) فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ (47).
“Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami) dari pemotongan urat nadi itu.” [Al-Haaqqah: 44-47]
Al-Imam Al-Mufassir Ibnu Katsir Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنا أَيْ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ كَمَا يَزْعُمُونَ مُفْتَرِيًا عَلَيْنَا فَزَادَ فِي الرِّسَالَةِ أَوْ نَقَصَ مِنْهَا، أَوْ قَالَ شَيْئًا مِنْ عِنْدِهِ فَنَسَبَهُ إِلَيْنَا وَلَيْسَ كَذَلِكَ لَعَاجَلْنَاهُ بالعقوبة
“Makna ayat ini adalah, seandainya Muhammad shallallaahu’alaihi wa sallam seperti yang dituduhkan orang-orang kafir bahwa beliau hanyalah mengada-ada atas Allah, yaitu beliau menambah-nambah dalam agama atau menguranginya, atau mengajarkan satu ajaran yang berasal dari dirinya sendiri lalu mengklaim itu ajaran Allah, padahal bukan ajaran Allah, maka Allah akan menyegerakan hukuman terhadap beliau.” [Tafsir Ibnu Katsir, 8/233]
Apabila Nabi Muhammad shallallaahu’alaihi wa sallam tidak diizinkan untuk mengada-ada dalam agama, tapi mengapa ada orang yang merasa berhak berbuat bid’ah…?!
Maka kita pun paham mengapa semua bid’ah itu sesat, sebagaimana yang telah ditegaskan sendiri oleh Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam dan dipahami para sahabat radhiyallaahu’anhum, tidak seorang pun sahabat beliau yang memahami bahwa ada bid’ah hasanah.
Padahal para sahabat radhiyallaahu’anhum dibina dan dididik langsung oleh Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam, maka tentu pemahaman mereka yang lebih berhak untuk diikuti.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Ammaa ba’du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad (shallallahu’alaihi wa sallam) dan seburuk-buruk urusan adalah perkara baru (dalam agama) dan semua perkara baru (dalam agama) itu sesat.” [HR. Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Dan berhati-hatilah kalian terhadap perkara baru (bid’ah dalam agama) karena setiap bid’ah itu sesat.” [HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dari ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu’anhu]
Sahabat yang Mulia Ibnu Umar radhiyallahu’anhu berkata,
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةُ وَإِنْ رَآهَا النَّاس حَسَنَة
“Setiap bid’ah itu sesat, meski manusia menganggapnya hasanah (baik).” [Dzammul Kalaam: 276]
Simak #Video_Pendek On YouTube: https://youtu.be/h2A2SKPhHEk
Simak Seri Sebelumnya: http://bit.ly/bidah_hasanah
GABUNG TELEGRAM VIDEO & AUDIO KAJIAN SUNNAH
Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah
Telegram:
https://t.me/kajian_assunnah
http://t.me/taawundakwah
WAG:
wa.me/628111833375
wa.me/628111377787
#Yuk_bantu_share. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Seri Meluruskan Syubhat Bid’ah Hasanah (17) Renungan untuk Pelaku Bid’ah