بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِى سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ. لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
“Barangsiapa mengucapkan ketika pagi dan sore:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
“Subhaanallaahi wabihamdih.” 100 x.
“Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya.”
Maka tidak seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa yang lebih baik dari apa yang ia bawa, kecuali seseorang yang membaca seperti apa yang ia baca atau lebih darinya.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
ما معنى سبحان الله وبحمده المعنى أنك تنزه الله تعالى عن كل عيب ونقص وأنه الكامل من كل وجه جل وعلا مقرونا هذا التسبيح بالحمد الدال على كمال إفضاله وإحسانه إلى خلقه جل وعلا وتمام حكمته وعلمه وغير ذلك من كمالاته
“Apa makna subhaanallaahi wabihamdih? Maknanya adalah engkau menyucikan Allah ta’ala dari setiap aib dan kekurangan, dan bahwa Allah jalla wa ‘ala sempurna dari setiap sisi, seraya engkau sertai tasbih ini dengan pujian yang menunjukkan kesempurnaan-Nya dalam memberikan karunia dan berbuat baik kepada makhluk-Nya, serta kesempurnaan hikmah-Nya, ilmu-Nya dan seluruh sifat yang menunjukkan kesempurnaan-Nya.” [Syarhu Riyadhis Shaalihiin]
Oleh karena itu berdzikir bukanlah sekedar ucapan lisan, tapi harus dipahami maknanya, direnungkan dalam hati, dan diamalkan dengan anggota tubuh.
Orang yang mengucapkan subhaanallaahi wabihamdih, ia memuliakan dan mengagungkan Allah di dalam hatinya, ia mengakui segala nikmat yang Allah berikan kepadanya, ia mencintai Allah yang telah berbuat baik kepadanya dan ia senantiasa mengamalkan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam hadits yang mulia ini juga terkandung perintah teragung yaitu tauhid dan larangan terbesar yaitu syirik, karena sungguh Allah maha suci, tidak patut dipersekutukan dan dipersamakan dengan makhluk-Nya.
Dan Allah sempurna dari segala sisi, tidak memiliki aib dan kekurangan, bagaimana bisa dipersekutukan dan disamakan dengan makhluk yang lemah dan penuh dengan aib serta kekurangan?!
Maka dapat dipahami bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah ta’ala bukan saja telah melakukan dosa terbesar, tapi juga kebodohan terbesar dan penghinaan serta pelecehan terhadap Allah tabaraka wa ta’ala.
Inilah diantara sebabnya mengapa Allah ta’ala sangat murka terhadap pelaku syirik, tidak mengampuni dosanya apabila mati sebelum bertaubat dan mengekalkannya di neraka. Hanya kepada Allah kita berlindung.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber: https://www.instagram.com/p/B9SoF1lH2qq/
GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM
Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah
Telegram:
http://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah
WAG:
wa.me/628111833375
wa.me/628111377787
#Yuk_share. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
DIANTARA BACAAN & KEUTAMAAN DZIKIR PAGI PETANG بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ketika pagi dan sore, سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ . “Subhaanallaahi wabihamdih.” 100 x. “Maha…