“Bertawakkal kepada Allah ‘azza wa jalla dan Jadilah Mukmin yang Kuat (Jangan Panik)”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Allah tabaraka wa ta’ala berfirman,
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
“Katakanlah: Tidak akan mungkin menimpa kami kecuali yang telah Allah takdirkan bagi kami, Dialah (Allah) Pelindung kami dan hendaklah hanya kepada-Nya orang-orang yang beriman itu bertawakkal.” [At-Taubah: 51]
Asy-Syaikh Prof. Dr. AbdurRozzaq Al-Badr hafizhahullah berkata,
الواجب على كلٍّ مسلمٍ أن يكون في أحواله كلها معْتصمًا بربِّه جلّ وعلا متوكِّلاً عليه معتقدًا أنّ الأمور كلّها بيده
“Wajib bagi setiap muslim dalam semua kondisinya untuk selalu memohon perlindungan kepada Rabb-nya, Allah yang Maha Agung lagi Maha Tinggi, bertawakkal kepada-Nya dan meyakini bahwa segala sesuatu adalah takdir Allah jalla wa ‘ala”.
Silakan melakukan sebab yang tidak bertentangan dengan syari’at, tapi hati harus selalu bergantung hanya kepada Allah, jangan bergantung hati kepada sebab, maka Allah pasti akan menolong.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Allah sebagai Penolongnya.” [Ath-Tholaq: 3]
APA HAKIKAT TAWAKKAL?
Al-Hafiz Ibnu Rajab rahimahullah berkata,
وَحَقِيقَةُ التَّوَكُّلِ: هُوَ صِدْقُ اعْتِمَادِ الْقَلْبِ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي اسْتِجْلَابِ الْمَصَالِحِ، وَدَفْعِ الْمَضَارِّ مِنْ أُمُورِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ كُلِّهَا، وَكِلَةُ الْأُمُورِ كُلِّهَا إِلَيْهِ، وَتَحْقِيقُ الْإِيمَانِ بِأَنَّهُ لَا يُعْطِي وَلَا يَمْنَعُ وَلَا يَضُرُّ وَلَا يَنْفَعُ سِوَاهُ
“Hakikat tawakkal adalah jujurnya hati dalam bergantung kepada Allah ‘azza wa jalla untuk meraih maslahat dan menolak mudarat dalam seluruh perkara dunia dan akhirat, serta memasrahkan semua urusan kepada Allah dan merealisasikan keimanan bahwa tidak ada yang memberi, yang menahan, yang menimpakan bahaya dan memberi manfaat selain-Nya.” [Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, 2/497]
Syari’at juga menganjurkan untuk berobat tetapi janganlah hati kita bergantung kepada obat maupun dokter, karena yang melindungi kita dari penyakit dan menyembuhkan sakit kita hanyalah Allah ‘azza wa jalla.
Dan jadilah mukmin yang kuat, yaitu mukmin yang bertawakkal kepada Allah ‘azza wa jalla dan tidak takut kepada sesuatu yang tidak nyata atau isu-isu yang tidak jelas.
Rasulullah shallalahu’alaihi wa sallam bersabda,
اَلْمُؤْمِنُ اَلْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اَللَّهِ مِنْ اَلْمُؤْمِنِ اَلضَّعِيفِ, وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ
“Mukmin yang kuat imannya lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah imannya, namun pada keduanya terdapat kebaikan.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Dr. Shalih Al-‘Ushaimi hafizhahullah berkata,
فينبغي للعبد أن يتوكل على الله سبحانه تعالى وأن يفوض أموره إليه وأن لايتجارى مع الخيالات الفاسدة فلا يكون الإنسان ضعيفا تأخذ به خيالات كل مأخذ
“Maka sepantasnya bagi seorang hamba untuk bertawakkal kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan menyandarkan semua urusannya kepada-Nya, serta tidak mengikuti khayalan-khayalan yang rusak, maka janganlah seseorang itu lemah, sehingga dikuasai oleh ketakutan-ketakutan yang tidak berdasar.”
Simak #Video_Pendek On YouTube: https://youtu.be/w2nkwQBdjDo
GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM
Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah
Telegram:
http://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah
WAG:
wa.me/628111833375
wa.me/628111377787
#Yuk_share. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.
Bertawakkal kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan Jadilah Muslim yang Kuat (Jangan Panik)