Fiqhi Dzikir Pagi & Petang[06]Termasuk dzikir yang hendaklah dibaca oleh se…

Fiqhi Dzikir Pagi & Petang[06]

Termasuk dzikir yang hendaklah dibaca oleh seorang muslim dan muslimah, selepas menunaikan sholat subuh adalah :

“رَضِينَا بِاللهِ رَبًّا ،وبِالإِسْلَامِ دِيْنًا،وبمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا “

“Kami ridho dengan Allah sebagai Rabb dan dengan Islam sebagai agama dan dengan Muhammad sebagai Rasul.”

Keutamaan :
Nabi shallalahu alaihi wasallam bersabda :

مَنْ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً إِلاَّ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ

“Barang siapa yang membaca diwaktu pagi dan petang : “RODHITU BILLAHI RABBAN, WA BIL ISLAMI DIINAN, WA BI MUHAMMADIN RASULAN, maka Allah berhak meridhoinya” [1]

Penjelasan Hadits :
Al-Imam Badruddin Al-Aini -rahimahullah- menerangkan :

Makna “Ridho dengan Allah sebagai Rabb”, adalah saya merasa puas dan dicukupi dengan Allah sebagai Rabbku, dan saya tidak akan mencari Rabb yang lain.

Makna “(Ridho) Islam sebagai agamaku”, adalah tidak ada peluang untuk menempuh selain jalan islam, dan saya tidak akan menempuh suatu jalan kecuali sesuai dengan syariat yang dibawa oleh Muhammad shallalahu alaihi wasallam,

Makna “(Ridho) Muhammad sebagai Rasul”, adalah saya beriman kepadanya, sebagai Rasul yang diutus kepadaku dan kepada kaum muslimin yang lainnya.[2]

Fadhilatus Syeikh Prof DR Sulaiman Ar Ruhaili -hafidzahullah berkata :
“Bahwa untuk merealisasikan sabda Nabi : “Ridho dengan Allah sebagai Rabb”, hanya dengan tauhid dan ketundukan kepada-Nya, sehingga tatkala anda mentauhidkan Allah dan tunduk kepada-Nya, maka anda telah ridho kepada Allah sebagai Rabb (Tuhan)[3]

Al-Allamah Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin -rahimahullah- menjelaskan : “Tatkala seseorang benar-benar ridho kepada Allah sebagai Rabb, itu artinya dia telah ridho dengan hukum-hukum Allah, baik yang kauniyah, qadariyah maupun syar’iyah, dikala diterpa musibah, niscaya akan berucap “inna lillahi wa inna ilaihi roji’un”, dan tatkala Allah menetapkan hukum terhadap sesuatu niscaya akan berkata “sami’na wa atho’na”(kami dengar dan kami taat).

Dan termasuk bukti seseorang ridho terhadap Muhammad sebagai Rasul, adalah tidak mengada-ada atau menambah-nambah sesuatu didalam agama, yang bukan bagian dari agama (bid’ah). Dan barangsiapa yang mendustakan atau ragu dengan berita yang shohih dari Nabi, maka dia tidak ridho kepada Muhammad sebagai Nabi, sebab diantara syarat ridho kepada beliau -shallalahu alaihi wasallam- adalah membenarkan dan tidak ragu dengan semua berita yang shohih dari beliau.”[4]

Ketika seorang muslim benar-benar merealisasikan sabda Nabi tersebut, niscaya akan merasakan kelezatan iman dan wajib baginya surga.

Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :

َ يَا أَبَا سَعِيدٍ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

“Wahai Abu Sa’id (Al-Khudri), barangsiapa yang ridho Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Nabinya, niscaya wajib baginya surga.”[5]

Rasulullah Shallalahu alaihi wasallam bersabda :

ذَاقَ طَعْمَ الْإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا

“Akan merasakan manisnya iman orang yang ridha menjadikan Allah sebagai Rabb dan Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi.”[6].

Semoga Allah Jalla Jalaluh memberikan kepada kita taufiq-Nya, sehingga dapat mengimplementasikan kandungan dari dzikir tersebut dalam kehidupan keseharian kita…Aaminn

Allohu A’lam
Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
[Pengasuh Ponpes Darul Furqon Palopo]
Telegram : https://t.me/hilalpalopo
www.palopomengaji.com

____________________
[1] HR. Abu Daud no 4410, At-Tirmidzy no 3311, Syeikh Abdul Aziz bin Baz menghasankannya dalam Tuhfatul Akhyar, hal 39
[2] Syarhu Sunan Abi Daud : 5/439
[3] Syarah Kitabut Tauhid, Kaset no 06, Pertanyaan ke 6 (Tanggal 18-11-1437H). Audio dapat diunduh di: [http://cutt.us/rNqUU]
[4] Syarhu Shohih Muslim : 6/249-250.
[5] HR Muslim no 3496, Abu Daud no 1306
[6] HR Muslim no 49 At-Tirmidzy no 2547

At-Tashfiyah wat Tarbiyah

Mutiara Al-Qur’an, As-Sunnah, Petuah As-Salaf, Wejangan Ulama, Fatwa-Fatwa & Tanya Jawab.

Pembina : Al-Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-.

Admin :
Abu Aqilah


View Source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading