HUKUM CAIRAN KUNING DAN COKELAT KAUM WANITAبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم…

HUKUM CAIRAN KUNING DAN COKELAT KAUM WANITAبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم…


HUKUM CAIRAN KUNING DAN COKELAT KAUM WANITA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Shahabiyah yang Mulia Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu’anha berkata,

كُنَّا لاَ نَعُدُّ الْكُدْرَةَ وَالصُّفْرَةَ شَيْئًا

“Kami (para sahabat wanita) dahulu tidak menganggap cairan berwarna keruh dan kuning (yang keluar di masa suci sebagai haid) sedikit pun.” [Riwayat Al-Bukhari]

Al-Bukhari rahimahullah juga menyebutkan,

وَكُنَّ نِسَاءٌ يَبْعَثْنَ إِلَى عَائِشَةَ بِالدُّرْجَةِ فِيهَا الْكُرْسُفُ فِيهِ الصُّفْرَةُ فَتَقُولُ لاَ تَعْجَلْنَ حَتَّى تَرَيْنَ الْقَصَّةَ الْبَيْضَاءَ تُرِيدُ بِذَلِكَ الطُّهْرَ مِنَ الْحَيْضَةِ

“Dan dahulu para wanita mengirimkan bejana kepada Aisyah, yang padanya terdapat kapas yang mengandung cairan berwarna kuning, maka Aisyah berkata, “Janganlah kalian terburu-buru (untuk melakukan sholat) wahai para wanita, sampai kalian melihat keluarnya cairan putih.” Beliau memaksudkan dengan keluarnya cairan putih maka telah suci dari haid.” [Shahih Al-Bukhari]

Ringkasan Beberapa Permasalahan Terkait Darah Kebiasaan Wanita

1. Darah haid berwarna hitam atau merah kehitaman, kental dan berbau;

– Apabila keluar maka tidak dibolehkan bagi seorang wanita beberapa perkara:
(1) Sholat,
(2) Puasa,
(3) Thawaf,
(4) Tidak boleh digauli oleh suaminya di kemaluannya, namun boleh di selainnya,
(5) Tidak boleh diceraikan di masa haid.

– Apabila telah suci hendaklah mandi wajib terlebih dahulu sebelum melakukan sholat, thawaf dan berhubungan suami istri di kemaluan.

– Hukum wanita nifas sama dengan wanita haid.

2. Darah istihadhah berwarna merah dan tidak kental;

– Apabila keluar maka seorang wanita tetap berada di masa suci, wajib untuk sholat, puasa dan boleh digauli oleh suaminya di kemaluannya.

– Pendapat yang kuat insya Allah, tidak ada dalil shahih lagi sharih (tegas) yang menunjukkan keluarnya darah istihadhah membatalkan wudhu, tidak pula mewajibkan mandi. Di sisi lain, mandi atau wudhu bagi wanita istihadhah sangat memberatkan, dan kaidah syari’at menyatakan, “Al-Masyaqqoh tajlibut taysir” (Adanya beban yang berat melahirkan kemudahan).

– Cukup bagi wanita yang mengalami istihadhah untuk menggunakan pembalut dan sekali berwudhu untuk melakukan sholat, kemudian apabila keluar darah istihadhah setelah itu maka tidak wajib mandi ataupun wudhu.

3. Cairan yang keluar di masa suci, apakah berwarna keruh, kuning atau selain hitam dan merah kehitaman, tidak termasuk haid, sebagaimana dalam hadits Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu’anha di atas.

4. Sebaliknya, apabila masih keluar cairan di masa haid walau tidak lagi berwarna hitam atau merah kehitaman, masih termasuk haid, sebagaimana dalam hadits Aisyah radhiyallahu’anha di atas.

5. Tanda suci dari haid ada dua, yaitu apabila telah kering atau keluar cairan putih.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Simak: https://youtu.be/IYkKMS7j7EM

Simak Kajian Islam Online bersama Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah

– Youtube: https://www.youtube.com/c/kajiansofyanruray
– Facebook: https://www.facebook.com/sofyanruray.info
– Instagram: https://www.instagram.com/sofyanruray.info
– Telegram: https://t.me/sofyanruray
– Twitter: https://twitter.com/sofyanruray
– Website: https://sofyanruray.info
– WAG: wa.me/628111833375

#Yuk_share. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Hukum Cairan Kuning dan Cokelat Kaum Wanita


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading