Indahnya Tauhid [03]2⃣ Tauhid, merupakan Hikmah Diutusnya Seluruh RasulAl…

Indahnya Tauhid [03]

2⃣ Tauhid, merupakan Hikmah Diutusnya Seluruh Rasul

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan secara umum :

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”[QS. An-Nahl : 36].

Al-Allamah, Al Mufassir, Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di -rahimahullah- menerangkan :

“Allah Ta’ala mengabarkan, bahwa hujjah-Nya telah tegak atas seluruh ummat, yakni tidak ada satupun ummat, baik yang terdahulu maupun yang datang belakangan, kecuali Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul. Dan seluruh Rasul yang diutus tersebut sepakat diatas satu dakwah dan satu agama, yaitu agar beribadah kepada Allah semata, dan tidak menyekutukan-Nya”[1]

Adapun “thagut”, secara bahasa adalah melampaui batas. Dan secara istilah syar’i, -sebagaimana yang dinukil oleh Al-Allamah Ibnu Utsaimin, dari Imam Ibnul Qoyyim -rahimahumallah- adalah segala sesuatu yang menyebabkan seorang hamba melebihi batasannya, baik itu sesuatu yang diikuti, diibadahi atau ditaati, dan dia melakukannya dalam keadaan ridho. [2]

Dan secara khusus Allah Taa’la memberitakan tentang para Rasul-Nya yang diutus untuk menyeru ummatnya kepada tauhid, seperti Rasul yang pertama, Nabi Nuh, Sholeh, Hud, Syu’aib-alaihimus sholatu was salam :

يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ

“Hai kaumku, hendaklah kalian menyembah Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Ilah bagimu selain Dia.”[QS Al-Mu’minun : 23, Al-A’raf : 65, 73, 85].

Allah Jalla Jalaluh juga berfirman kepada Nabi-Nya -shallalahu alaihi wasallam-

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُون

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Aku, maka sembahlah Aku.”[QS. Al-Anbiyaa : 25]

Qotadah -rahimahullah- menerangkan :
“Tidak seorangpun Nabi diutus, melainkan dengan tauhid, dan berbagai syariat yang berbeda-beda sebagaimana dalam Taurat, Injil dan Al-qur’an, serta seluruhnya berdasarkan keikhlasan dan tauhid [3]

Imam Al Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah- menjelaskan :
“Maka setiap Nabi yang Allah utus, menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah semata, dan tidak menyekutukan-Nya. Fithrah manusia mempersaksikan juga mempersaksikan hal tersebut. Orang-orang musyrik sama sekali tidak memiliki argumentasi yang membenarkan perbuatan mereka, hujjah mereka sia-sia dan tertolak disisi Rabb mereka, serta mereka mendapatkan kemurkaan-Nya, sekaligus azab yang sangat dahsyat untuk mereka [4]

Allohu Ta’ala a’lam
Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
_____________
Referensi :
[1] Taisir Al-Karimir Rahman, hal 440
[2] Al-Qoulul Mufid : 1/15
[3] Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an : 11/190
[4] Tafsir Al-Qur’anil Adzim : 3/180

══════ ❁✿❁ ══════
Mari bergabung & menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah bersama kami :
Join Chanel telegram :
https://t.me/hilalpalopo
https//t.me/assunnah_palopo
Web: palopomengaji.com
fb.com/At-Tashfiyah-wat-Tarbiyah-
fb.me/palopomengaji
instagram.com/hilal_abunaufal_
instagram.com/palopomengaji

At-Tashfiyah wat TarbiyahMutiara Al-Qur’an, As-Sunnah, Petuah As-Salaf, Wejangan Ulama, Fatwa-Fatwa & Tanya Jawab.

Pembina : Al-Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-.

Admin :
Abu Aqilah


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading