MENGIKUTI AL-QUR’AN DAN SUNNAH TERMASUK KEMERDEKAAN YANG HAKIKIبِسْمِ اللَّهِ ا…

MENGIKUTI AL-QUR’AN DAN SUNNAH TERMASUK KEMERDEKAAN YANG HAKIKI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Asy-Syaikh Al-‘Allamah Prof. Dr. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata,

الحرية الصحيحة هي اتباع الكتاب والسنة، لأنّهما يحرران العقول ويحرران العبيد من الأهواء ومن الشهوات ومن الأفكار ومن الآراء الضالة والشاذة، بل يحرران الناس من عبادة الأشجار والأحجار والشيطان والطواغيت، وهذه هي الحرية الصحيحة، تكون باتباع الكتاب والسنة، وأما مخالفة الكتاب والسنة فهذه عبودية وليست حرية، فيكونون عبيد أهوائهم، وعبيد أفكارهم ورغباتهم، وعبيد من قلَّدوهم على ضلال

“Kemerdekaan yang sebenarnya adalah mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena keduanya membebaskan akal manusia dan melepaskan hamba dari penjajahan:
– Hawa nafsu.
– Syahwat.
– Pemikiran dan pendapat yang sesat dan nyeleneh.

Bahkan Al-Qur’an dan As-Sunnah melepaskan manusia dari penghambaan kepada:
– Pepohonan.
– Batu-batuan.
– Setan.
– Thagut.
Maka inilah kemerdekaan yang sebenarnya, yaitu dengan mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Adapun menyelisihi Al-Qur’an dan As-Sunnah maka itu adalah penghambaan bukan kemerdekaan, yaitu menghamba kepada:
– Hawa nafsu
– Pemikiran dan keinginan yang menyimpang.
– Orang-orang yang menyesatkan.” [Bayanu Ma’ani fi Syarhi Muqoddimah Ibni Abi Zaid Al-Qoirawani, hal. 91]

ORANG YANG SUKA MAKSIAT BELUM MERDEKA SECARA HAKIKI

Al-‘Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

أَنَّ الْعَاصِيَ دَائِمًا فِي أَسْرِ شَيْطَانِهِ، وَسِجْنِ شَهَوَاتِهِ، وَقُيُودِ هَوَاهُ، فَهُوَ أَسِيرٌ مَسْجُونٌ مُقَيَّدٌ، وَلَا أَسِيرَ أَسْوَأُ حَالًا مِنْ أَسِيرٍ أَسَرَهُ أَعْدَى عَدُوٍّ لَهُ، وَلَا سِجْنَ أَضْيَقُ مِنْ سِجْنِ الْهَوَى، وَلَا قَيْدَ أَصْعَبُ مِنْ قَيْدِ الشَّهْوَةِ، فَكَيْفَ يَسِيرُ إِلَى اللَّهِ وَالدَّارِ الْآخِرَةِ قَلْبٌ مَأْسُورٌ مَسْجُونٌ مُقَيَّدٌ؟ وَكَيْفَ يَخْطُو خُطْوَةً وَاحِدَةً؟

“Orang yang bermaksiat selalu dalam tawanan setannya, dalam penjara syahwatnya dan belenggu hawa nafsunya, maka ia tertawan, terpenjara lagi terbelenggu.

Dan tidak ada tawanan yang lebih jelek keadaannya dari tawanan yang ditawan oleh musuh terbesarnya, tidak ada penjara yang lebih sempit dari penjara hawa nafsu dan tidak ada belenggu yang lebih sulit terlepas dari belenggu syahwat.

Maka bagaimana bisa hati yang tertawan, terpenjara lagi terbelenggu dapat berjalan menuju kepada Allah dan negeri akhirat!? Bagaimana bisa ia mengayun satu langkah!?” [Al-Jawaabul Kaafi, hal. 79]

Asy-Syaikh Al-‘Allamah Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

لست حرا في معصية الله، بل إنك إذا عصيت ربك فقد خرجت من الرق الذي تدعيه في عبودية الله إلى رق الشيطان والهوى

“Engkau tidak merdeka untuk berbuat maksiat kepada Allah, bahkan jika engkau bermaksiat kepada Rabbmu, maka engkau telah keluar dari penghambaan kepada Allah, memasuki penjajahan setan dan hawa nafsu.” [Majmu’ Al-Fatawa, 3/81]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

Sumber: https://sofyanruray.info/kemerdekaan-yang-hakiki/

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Pembina: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah

Channel Telegram:
https://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah
https://t.me/kitab_tauhid
https://t.me/videokitabtauhid
https://t.me/kaidahtauhid
https://t.me/akhlak_muslim

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

Medsos dan Website:
Facebook: https://www.facebook.com/taawundakwah
Instagram: https://www.instagram.com/taawundakwah
Website: https://taawundakwah.com

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]

Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *