بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Allah tabaroka wa ta’ala berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى
“Dan hendaklah kalian wahai para wanita tetap di rumahmu. Dan janganlah berhias dan bertingkah laku seperti wanita-wanita Jahiliyah dahulu.” [Al-Ahzab: 33]
Sahabat yang Mulia Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata,
ما تعبدت الله امرأة ، بمثل تقوى الله ، وجلوسها في بيتها
“Tidaklah seorang wanita beribadah kepada Allah dengan suatu ibadah yang melebihi ketakwaan kepada Allah dan diam di rumah.” [Tafsir As-Sam’ani, 4/279]
Al-Imam Al-Mufassir As-Sa’di rahimahullah berkata,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ أي: اقررن فيها، لأنه أسلم وأحفظ لَكُنَّ، {وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى} أي: لا تكثرن الخروج متجملات أو متطيبات، كعادة أهل الجاهلية الأولى، الذين لا علم عندهم ولا دين، فكل هذا دفع للشر وأسبابه
“Firman Allah ta’ala, “Dan hendaklah kalian wahai para wanita tetap di rumahmu.” Maknanya: Tinggallah di dalam rumah karena itu lebih menyelamatkan dan menjaga kalian. Dan firman Allah ta’ala (pada lanjutan ayat), “Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” Maknanya: Wahai para wanita, janganlah kalian sering keluar rumah dengan mempercantik diri atau mengenakan wewangian seperti kebiasaan wanita-wanita Jahiliyah dahulu yang tidak memiliki ilmu dan ketakwaan. Maka semua larangan ini demi mencegah kejelekan dan sebab-sebabnya.” [Tafsir As-Sa’di, hal. 663]
SAUDARIKU MUSLIMAH JANGAN JADIKAN DIRIMU SENJATA SETAN
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا أَقْرَبُ مَا يَكُونُ إِلَى اللَّهِ وَهِيَ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا
“Wanita adalah aurat, apabila ia keluar dari rumahnya maka setan akan memperindahnya, dan sungguh seorang wanita lebih dekat kepada Allah ta’ala ketika ia berada di dalam rumahnya.” [HR. At-Tirmidzi dan Ath-Thabarani, dan lafaz ini milik beliau, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 2688]
Al-Imam Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata,
أَيْ زَيَّنَهَا فِي نَظَرِ الرِّجَالِ وَقِيلَ أَيْ نَظَرَ إِلَيْهَا لِيُغْوِيَهَا وَيُغْوِيَ بِهَا
“Maknanya adalah setan menghiasi wanita di mata laki-laki. Juga dikatakan maknanya adalah setan melihat wanita tersebut untuk menyesatkannya dan menyesatkan laki-laki dengannya.” [Tuhfatul Ahwadzi, 4/283]
Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
ولا ينبغي أن يغرنا ما يدعو إليه أهل الشر والفساد من المقلدين للكفار، من الدعوة إلى اختلاط المرأة بالرجال؛ فإن ذلك من وحي الشيطان
“Tidaklah patut kita tertipu dengan ajakan orang-orang yang jelek dan rusak dari kalangan pengikut orang-orang kafir, yaitu ajakan untuk campur baur antara laki-laki dan wanita, karena sesungguhnya itu berasal dari ‘wahyu’ setan.” [Syarhu Riyadhis Shaalihin, 3/152]
Sumber: https://sofyanruray.info/tidak-sepatutnya-muslimah-beraksi-di-jalan/
═══ ❁✿❁ ════
Ikuti Kajian Online Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Lc hafizhahullah:
– Youtube: https://www.youtube.com/c/kajiansofyanruray
– Facebook: https://www.facebook.com/sofyanruray.info
– Instagram: https://www.instagram.com/sofyanruray.info
– Telegram: https://t.me/sofyanruray
– Twitter: https://twitter.com/sofyanruray
– Website: https://sofyanruray.info
– WA Group: wa.me/628111833375
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
Leave a Reply