KEWAJIBAN MENUNDUKKAN PANDANGAN DAN BAHAYA MELIHAT YANG HARAMUstadz Almanazil B…

KEWAJIBAN MENUNDUKKAN PANDANGAN DAN BAHAYA MELIHAT YANG HARAM

Ustadz Almanazil Billah, Lc hafizhahullah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka. yang demikian itu  lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” [An-Nur: 30]

Pandangan yang haram adalah melihat:
• Aurat sesama jenis.
• Lawan jenis yang bukan mahram.
• Anak laki-laki yang “cantik”, haram bagi laki-laki melihatnya.
• Orang-orang yang dapat memunculkan fitnah (godaan).
• Perhiasan dunia yang menggoda dan menjerumuskan dalam dosa.
[Lihat Tafsir As-Sa’di, hal. 566]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu,

يا عَلِيُ! لا تتْبعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ؛ فإن لك الأولى، وليست لك الآخرة

“Wahai Ali, janganlah kamu mengikuti pandangan demi pandangan. Dibolehkan bagimu hanyalah pandangan pertama, bukan pandangan yang selanjutnya.” [HR. Abu Daud dari Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallahu’anhu, Shahih Abi Daud: 2149]

Sahabat yang Mulia Jarir bin Abdillah radhiyallahu’anhu berkata,

سألت رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عن نَظْرَةِ الفَجْأةِ؟ فقال: اصْرِفْ بَصَرَك

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba? Maka beliau bersabda: Palingkanlah pandanganmu.” [HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, Shahih Abi Daud: 2148]

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata ketika mengomentari hadits ini,

ونظرة الفجأة هي النظرة الأولى التي تقع بغير قصد من الناظر فما لم يعتمده القلب لا يعاقب عليه فإذا نظر الثانية تعمدا أثم فأمره النبي صلى الله عليه وسلم عند نظرة الفجأة أن يصرف بصره ولا يستديم النظر فإن استدامته كتكريره

“Pandangan yang tiba-tiba adalah pandangan pertama kali yang terjadi tanpa kesengajaan orang yang memandang. Selama hatinya tidak sengaja maka dia tidak mendapatkan hukuman. Jika dia melihatnya untuk yang kedua kali dengan sengaja maka dia berdosa. Karena itu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkannya untuk memalingkan pandangan dan tidak boleh terus-menerus memandang. Karena memandangnya dengan lama, sama seperti mengulanginya.” [Raudhatul Muhibbin, 1/96]

Sumber: https://sofyanruray.info/kewajiban-menundukkan-pandangan-dan-bahaya-melihat-yang-haram/

═══ ❁✿❁ ════

GABUNG TELEGRAM DAN GROUP WA TA’AWUN DAKWAH & BIMBINGAN ISLAM

Channel Telegram:
https://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah
https://t.me/kitab_tauhid
https://t.me/videokitabtauhid
https://t.me/kaidahtauhid
https://t.me/akhlak_muslim

Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787

Medsos dan Website:
Facebook: https://www.facebook.com/taawundakwah
Instagram: https://www.instagram.com/taawundakwah
Website: https://taawundakwah.com

#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading