بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Allah ‘azza wa jalla berfirman tentang generasi beriman yang pertama,
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” [Al-Fath: 29]
Ayat yang mulia ini menjelaskan tentang sifat Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu’anhu’anhum, generasi pertama orang-orang yang beriman, bahwa mereka saling berkasih sayang dan bersatu dengan sesama kaum mukminin dan keras terhadap orang-orang kafir.
Inilah sifat orang-orang yang beriman, karena bersatu dan saling mencintai antara kaum mukminin termasuk keimanan. Sebagaimana membenci dan memusuhi orang kafir juga termasuk keimanan.
Sahabat yang Mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata,
إِنَّ مِنَ الْإِيمَانِ أَنْ يُحِبَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ لَيْسَ بَيْنَهُمَا نَسَبٌ قَرِيبٌ وَلَا مَالٌ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَلَا مَحَبَّةٌ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Sesungguhnya termasuk keimanan, seorang yang mencintai orang lain, padahal di antara mereka berdua tidak ada hubungan nasab yang dekat, tidak pula karena harta yang diberikan orang itu kepadanya, dan tidaklah ada kecintaan antara mereka berdua kecuali karena Allah ‘azza wa jalla.” [Al-Ikhwan libni Abid Dunya: 15]
Asy-Syaikh Prof. DR. Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahumallah berkata,
كلَّما قوي إيمان الشَّخص قويت رحمته بإخوانه فقوَّتها في العبد من قوة إيمانه، وضعفها من ضعف إيمانه، وهـذا ظاهر في قوله عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: «مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ»، وذلك أنَّ إلـاهنا المقصود المعبود رحيم يحب الرحماء ودِيننا دين الرَّحمة، ونبيّنا نبيّ الرّحمة، وكتابنا القران كتاب الرحمة، والله نعت عباده المؤمنين فيه بقوله: {رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ}.
“Setiap kali menguat iman seseorang, menguat pula kasih sayangnya terhadap saudara-saudaranya seagama, karena kuatnya sifat kasih sayang berasal dari kekuatan imannya dan lemahnya sifat tersebut berasal dari kelemahan imannya.
Ini jelas dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ
“Perumpamaan kaum mukminin dalam perkara saling mencintai, menyayangi dan berlemah lembut bagaikan satu tubuh.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhuma)
Demikian itu karena Allah yang kita sembah adalah Maha Penyayang; mencintai orang-orang yang penyayang, agama kita adalah agama kasih sayang, Nabi kita seorang yang penyayang, kitab kita Al-Qur’an adalah kitab kasih sayang, dan Allah mensifatkan hamba-hamba-Nya yang beriman (para sahabat) dalam kitab-Nya dengan firman-Nya,
رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
“Mereka saling berkasih sayang di antara mereka.” (Al-Fath: 29).” [Al-Fawaaid Al-Mukhtashoroh min Mauqi’ Asy-Syaikh Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahullah]
Sumber: https://sofyanruray.info/bersatu-dan-saling-mencintai-adalah-sifat-generasi-salaf/
═══ ❁✿❁ ════
GABUNG TELEGRAM
https://t.me/taawundakwah
https://t.me/kajian_assunnah
https://t.me/kitab_tauhid
https://t.me/videokitabtauhid
https://t.me/kaidahtauhid
https://t.me/akhlak_muslim
Gabung WAG Ketik: Daftar
Kirim ke wa.me/628111833375
Atau wa.me/628111377787
Medsos dan Website:
Facebook: facebook.com/taawundakwah
Instagram: instagram.com/taawundakwah
Website: taawundakwah.com
#Yuk_share agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]
Leave a Reply