DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI SEGALA KEBURUKAN (17)بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ ال…

DOA MEMOHON PERLINDUNGAN DARI SEGALA KEBURUKAN (17)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim ditimpa kegundahan dan kesedihan, kemudian ia membaca,

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ، وابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجَلاَءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي

Allaahumma inniy ‘abduka, wa-bnu ‘abdika, wa-bnu amatika, naashiyatiy bi-yadik, maadhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikulli-smin huwa laka, sammayta bihi nafsaka, au anzaltahu fi kitaabika, au ‘allamtahu ahadan min kholqika, awi-sta’tsarta bihi fi ‘ilmil ghaibi ‘indak, an taj’alal quraana robii’a qolbiy, wa nuuro shodri, wa jalaa-a huzniy wa dzahaaba hammiy.

‘Ya Allah sesunnguhnya aku adalah hamba-Mu, dan anak hamba-Mu yang laki-laki, dan anak hamba-Mu yang perempuan, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, berlaku atasku hukum-Mu, adil bagiku ketetapan-Mu, maka aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama-Mu yang Engkau namakan untuk diri-Mu, atau Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau khususkan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, jadikanlah Al-Qur’an sebagai penenang hatiku, cahaya di dadaku, penghilang kesedihanku dan pelenyap kegundahanku’.

Kecuali Allah akan menghilangkan kegundahan dan kesedihannya, dan menggantinya dangan kegembiraan. Dikatakan kepada beliau: Wahai Rasulullah, tidakkah kita mempelajari doa ini? Beliau bersabda: Tentu, siapa saja yang mendengarnya hendaklah mempelajarinya.” [HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 199]

Asy-Syaikh Prof. Dr. AbdurRazzaq Al-Badr hafizhahullah berkata,

فهذه كلماتٌ عظيمةٌ ينبغي على المسلم أن يتعلَّمها، وأن يحرصَ على قولها عندما يُصاب بالحزن أو الهمِّ أو الغمِّ، وليعلم كذلك أنَّ هؤلاء الكلمات إنَّما تكون نافعةً له إذا فَهم مدلولَها وحقَّق مقصودَها وعمل بما دلَّت عليه

“Dalam doa ini ada kalimat-kalimat yang agung, sepatutnya setiap muslim mempelajarinya, dan semangat membacanya ketika ia tertimpa kesedihan, kegelisahan atau kesusahan. Dan hendaklah ia paham bahwa kalimat-kalimat ini hanyalah bermanfaat apabila ia memahami maknanya, merealisasikan tujuannya dan mengamalkannya (yaitu mentauhidkan Allah dan bertakwa kepada-Nya).” [Fiqhul Ad’iyati wal Adzkar, 3/186]

═══ ❁✿❁ ═══

WA GROUP KAJIAN ISLAM
Ketik: Daftar
Kirim ke Salah Satu Admin:
wa.me/628111833375
wa.me/628111377787
wa.me/628119193411

TELEGRAM
t.me/taawundakwah
t.me/sofyanruray
t.me/kajian_assunnah
t.me/videokitabtauhid
t.me/kaidahtauhid
t.me/akhlak_muslim

Website dan Medsos:
sofyanruray.info
taawundakwah.com
twitter.com/sofyanruray
facebook.com/taawundakwah
instagram.com/taawundakwah
youtube.com/c/kajiansofyanruray

#Yuk_share, agar menjadi amalan yang terus mengalir insya Allah. Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya.” [HR. Muslim dari Abu Mas’ud Al-Anshori radhiyallaahu’anhu]


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading