╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗

*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 0⃣1⃣3⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com

*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

*Judul Bahasan*
*SHALAT DAPAT MENCEGAH*
*PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR*

*Pertanyaan*
Nama: Afri Artika
Angkatan : 01
Grup : 005
Domisili : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Saya Afri Artika ingin menanyakan.
Berdasarkan QS Al-Ankabut ayat 45, setiap muslim yang rutin mengerjakan shalat, tetapi masih melakukan dosa-dosa besar, misalnya menzhalimi saudaranya, apakah ada kesalahan-kesalahan dalam shalatnya (seperti rukun-rukun yang tidak sesuai tuntunan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam) atau dia yang tidak memperoleh manfaat dari shalatnya?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Apa yang disampaikan oleh penanya (Afri Artika) sudah betul, karena mengutip ayat Al-Qur’an Surat Al-Ankabut ayat 45.

Bahwa shalat dalam mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar.

Namun kenapa masih berbuat dosa, ya?

Mari perhatikan Perkataan Abul ‘Aliyah,

إِنَّ الصَّلاَةَ فِيْهَا ثَلاَثُ خِصَالٍ فَكُلُّ صَلاَةٍ لاَ يَكُوْنُ فِيْهَا شَيْءٌ مِنْ هَذِهِ الخَلاَل فَلَيْسَتْ بِصَلاَةٍ: الإِخْلاَصُ، وَالْخَشْيَةُ، وَذِكْرُ اللهِ. فَالإِخْلاَصُ يَأْمُرُهُ بِاْلمعْرُوْفِ، وَالخَشْيَةُ تَنْهَاهُ عَنِ المنْكَرِ، وَذِكْرُ القُرْآنِ يَأْمُرُهُ وَيَنْهَاهُ.

“Dalam shalat ada tiga hal di mana jika tiga hal ini tidak ada maka tidak disebut shalat. Tiga hal tersebut adalah ikhlas, rasa takut dan dzikir pada Allah. Ikhlas itulah yang memerintahkan pada yang ma’ruf (kebaikan). Rasa takut itulah yang mencegah dari kemungkaran. Sedangkan dzikir melalui Al-Qur’an yang memerintah dan melarang sesuatu”.
(Lihat Tafsir Al-Qur’an Al ‘Azhim, 6: 65).

Balkan Al Hasan berkata,

مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ تَنْهَهُ عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمنْكَرِ، لَمْ يَزْدَدْ بِهَا مِنَ اللهِ إِلاَّ بُعْدًا

“Barang siapa yang melaksanakan shalat, lantas shalat tersebut tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia hanya akan semakin menjauh dari Allah”.
(Dikeluarkan oleh Ath-Thobari dengan sanad yang shahih dari jalur Sa’id bin Abi ‘Urubah dari Qotadah dari Al Hasan).

Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menjadikan shalat sesuai dengan apa yg dikabarkan oleh Allah?

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan,

“Shalat bisa mencegah dari kemungkaran jika shalat tersebut dilakukan dalam bentuk sesempurna mungkin.

Kemudian Syaikh Ibnu ‘Utsaimin melanjutkan, “Ketika shalat, seharusnya seseorang mengkonsentrasikan diri untuk dekat pada Allah. Jangan sampai ia menoleh ke kanan dan ke kiri sebagaimana kebiasaan sebagian orang yang shalat. Jangan sampai terlintas di hati berbagai pikiran ketika sudah masuk dalam shalat.”

Maka kesimpulannya dari apa yg disampaikan di atas adalah
Shalat bisa mencegah dari perbuatan dosa dan maksiat, serta bisa mengajak pada kebaikan. Namun dengan syarat shalat tersebut dilakukan dengan:

1. Memenuhi rukun, syarat, wajib dan melakukan hal-hal Sunnah yang menyempurnakan shalat.

2. Membuang jauh-jauh hal-hal di luar shalat ketika sedang melaksanakan shalat.

3. Tidak menoleh ke kanan dan ke kiri ketika sedang melaksanakan shalat.

4. Menghadirkan hati saat shalat dengan merenungi setiap ayat dan bacaan yang diucap.

5. Bersemangat dalam hati untuk melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Insyaa Allah apa yg sudah disampaikan di atas sudah cukup jelas.

Namun perlu diingat dan kita perhatikan kembali,
apabila shalat kita belum sesuai dengan apa yang disampaikan dalam Surat Al-Ankabut ayat 45, yaitu bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka kita tidak boleh menyalahkan siapa-siapa kecuali diri kita sendiri.

Ya dimungkinkan ada beberapa hal yang tidak atau belum sesuai atau terpenuhi.

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *