*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 0⃣7⃣1⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*Judul bahasan*
*STATUS SHALAT YANG TEMPATNYA*
*DIDUDUKI ANAK DALAM KEADAAN*
*MEMAKAI PAMPERS YANG BELUM DIGANTI*
*Pertanyaan*
Nama : Eling Lanuu
Angkatan : 01
Grup : 130
Domisili : –
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga Ustadz beserta keluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.
Aamiin.
Afwan Ustadz izin bertanya tentang sah atau tidaknya dalam shalat.
Saya memiliki anak perempuan yang umurnya baru 2 tahun lebih, lalu anak saya ini masih pake popok bayi, kadang kalau saya shalat, saya tidak sempat mengganti popok yang sudah dipakai berjam-jam, popok bayi kan ada najisnya nih, “pis” atau buang air kecil, otomatis sudah ada najis ya Ustadz?
Yang ingin saya tanyakan adalah jika dia duduk tepat di tempat sujud saya, apakah shalat saya sah atau harus diulang lagi?
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله
Aamiin. Wa Iyyaakum.
Jazaakumullahu khairan atas do’anya.
Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ukhti Eling Lanuu hafizhakillah (semoga Allah menjagamu).
Baarakallahu fiikum.
Popok yang dimaksud barangkali pampers, yah Ukhti?
Kita semua tahu bahwa air kencing bayi ataupun balita ketika pakai pampers tentunya akan tertampung dan menyerap pada pampers tersebut, jika kondisinya seperti ini berarti najisnya tidak keluar dan sudah pasti tempat shalat Ukhti tidak terkena najis.
Kecuali pampersnya sudah tidak menampung air kencing anak Ukhti karena air kencingnya sudah terlampau banyak sehingga najisnya sampai keluar dari pampersnya lalu mengenai tempat shalat Ukhti, maka kondisi seperti ini pun tidak membatalkan shalat Ukhti.
Maka solusinya:
1. Ukhti tinggal bergeser ke depan, ke belakang, ke kanan atau ke kiri mencari posisi yang tidak terkena najis dan meneruskan shalatnya.
2. Ukhti bisa pindahkan si bayi lalu ganti sajadah Ukhti dengan yang tidak terkena najis lalu lanjutkan shalat Ukhti tanpa mengulangi shalat dari awal.
Dari 2 solusi di atas, shalat Ukhti tetap sah dan sama sekali tidak perlu diulang kembali dari awal.
Semua penjelasannya tersebut berdasarkan dalil-dalil di bawah ini:
1. Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia menceritakan:
“Bahwa ketika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam shalat, seekor kambing hendak lewat di depan Beliau, lalu Beliau mendahuluinya ke arah kiblat hingga Beliau merapatkan tubuh Beliau ke dinding arah kiblat”.
(Shahih: HR. Ibnu Khuzaimah No. 827)
2. Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata:
“Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah shalat di dalam rumah yang pintunya tertutup. Lalu aku datang dan minta dibukakan. Beliau kemudian berjalan dan membukakan pintu untukku. Setelah itu, beliau kembali ke tempat shalatnya”. ‘Aisyah mensifati bahwa pintunya berada di arah Kiblat”.
(Hasan: HR. Abu Dawud No. 922).
3. Dari Abu Qatadah radhiyallaahu ‘anhu berkata:
“Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam shalat sambil menggendong Umamah, puteri Zainab binti Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan Umamah ini bapaknya adalah Abu ‘Ash bin ar-Rabi’. Jika Beliau berdiri, Beliau menggendongnya. Namun jika sujud, Beliau meletakkannya”.
(Muttafaq ‘alaih: HR. Bukhari No. 516, 5996, Muslim No. 543).
Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang lainnya.
Wallahu a’lam. Wallahul muwaffiq.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
1. Fiqih Shalat Berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Media Tarbiyah.
2. Ensiklopedi Larangan Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali, Pustaka Imam Asy-syafi’i.
والله تعالى أعلم
11 Maret 2021.
Leave a Reply