╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗

*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 0⃣6⃣5⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com

*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

*Judul bahasan*
*BAHAYA RIBA*

*Pertanyaan*
Nama : Risma Devi Yanti
Angkatan : 01
Grup : 79
Domisili : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga Ustadz dan seluruh kaum Muslimin senantiasa dalam rahmat, keberkahan, perlindungan dari Allah Subhanahu Wa ta5’ala

Ana mohon izin bertanya, Ustadz. Teman ana sedang terlibat dengan pinjaman riba saat ini untuk kebutuhan mendesak kedua orang tuanya. Beliau sudah mentargetkan pada tahun 2020 untuk berhenti riba, namun karena kebutuhan orang tua sehingga beliau perlu membantu dan pada akhirnya mengharuskan beliau riba lagi pada tahun ini. Beliau mengatakan jika tidak seperti itu permasalahan orang tuanya tidak selesai. Beliau juga sempat memohon kepada orang tuanya untuk berhenti riba, namun sampai saat ini belum juga terpenuhi keinginan teman ana tersebut. Beliau sangat takut sekali akan dosa dari riba tersebut, namun bagaimana jika keadaan orang tua beliau sangat mendesak sehingga mengharuskan beliau untuk riba kembali?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Ukhti Risma bisa sampaikan ke temannya untuk melakukan beberapa hal ini,

1. Kalau punya asset, jual asset tersebut.
2. Kalau tidak punya asset tetap melunasi hutang riba sebatas kemampuan dan bertobat untuk tidak mengulangi transaksi riba
3. Berdo’a kepada Allah agar dimudahkan untuk melunasi hutang riba bukan kembali melakukan riba
4. Allah tidak pernah membebani hamba-Nya di atas kemampuannya silakan buka QS. Al Baqarah : 286.
5. Istighfar dan tobat dengan ilmu bukan dengan hawa nafsu
6. Perlu diingat, yang namanya riba itu menghancurkan, buka QS. Al Baqarah : 275, jadi sangat salah, ingin menyelesaikan masalah dengan RIBA. Yang akan didapatkan bukan selesainya masalah, tapi menambah masalah dengan maksiat dan dosa.

Kemudian coba renungkan apa yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid hafizhahullah,

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya,

_“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”_ (Al-Baqarah: 155)

Dari ayat ini diketahui bahwa kelaparan dan kekurangan harta adalah salah satu bentuk ujian. Siapa yang bersabar dan mengharap pahala dari ujian ini, maka baginya pahala yang besar di sisi Allah.

Namun demikian, tidak sedikit seseorang yang kehilangan sabarnya saat ditimpa ujian ini. Sampai cara-cara haram yang mengundang murka Allah pun dilakukan seolah tanpa ada beban di atas pundaknya.

Adapun seorang yang beriman, dalam keadaan sesulit apa pun, maka dia tidak boleh berbuat selain perkara yang membuat Allah ridha.

Sabar tatkala mengarungi ujian bukan berarti berdiam diri. Tapi hati harus ridha, lisan berdo’a dan raga berbuat semampu yang dilakukan. Di antara yang tidak boleh ditinggalkan ialah do’a.

والله تعالى أعلم

Dijawab oleh : Ustadz Muhammad Beni Apriono
Diperiksa oleh : Ustadz Nur Rosyid, M. Ag.

═══════ ° ೋ• ═══════

*Tambahan Ustadz Nur Rosyid, M. Ag.*

7. Perkuat tawakkal dengan mempelajari Tauhid
Sebab salah satu solusi dalam segala permasalahan hidup selain doa dan ikhtiar adalah tawakkal. Alloh Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ، وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (bagi semua urusannya). Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan) nya”.
(QS. Ath-Thalaaq: 2-3).

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *