*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 0⃣8⃣4⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :*
https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*APAKAH KETIKA BACAAN SHALAT KITA*
*TIDAK SESUAI TUNTUNAN, SHALATNYA*
*TETAP SAH DAN DITERIMA OLEH ALLAH?*
*Pertanyaan*
Nama: Titi Ruhyati
Angkatan: 01
Grup: 079
Domisili: –
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga Ustadz beserta keluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.
Aamiin…
Dulu sebelum belajar tentang tata cara shalat yang benar, banyak sekali bacaan-bacaan shalat saya yang keliru atau tidak sesuai dengan sunnah; seperti bacaan iftitah dan iftirasy.
Apakah ketika bacaan shalat kita tidak sesuai tuntunan, shalatnya tetap sah dan diterima oleh Allah? Karena saya baru belajar Islam setelah hijrah dan sebelum itu shalatnya masih belum sesuai ajaran Rasulullah.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله
Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ukhti Titi Ruhyati hafizhakillah (semoga Allah menjagamu).
Baarakallahu fiikum.
Alhamdulillah ‘ala kullihal Ukhti sudah mengenal Sunnah, belajar Islam dengan baik. Islam yang benar-benar berpegang teguh pada *Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih (Shahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in serta imam madzhab yang empat)*.
Na’am. *Insyaa Allahu Ta’ala* shalat Ukhti tetap sah, hanya saja berkurang nilai dan kualitas shalatnya. Sebab yang dilihat secara perinciannya atau bagian perbagiannya, bukan shalat secara umumnya. Dalam arti mana (gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan) yang sesuai dengan sifat shalat *Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam* maka itu yang diterima oleh *Allah Ta’ala*. Sebaliknya mana yang tidak sesuai itulah yang tidak diterima.
Mari kita ambil contoh yang pasti diterima:
1. Bacaan surat al-Fathihah Ukhti baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid di dalam setiap rakaatnya, maka bacaan tersebut sudah barang tentu diterima oleh Allah Ta’ala selama ikhlas dan sesuai dengan hukum-hukum tajwid.
2. Jika rukuk dan sujudnya serta bacaan-bacaannya sesuai dengan sunnah dan ikhlas karena Allah Ta’ala pun pastinya diterima oleh Allah Ta’ala.
Contoh yang tidak diterima:
1. Ukhti ketika shalat misalnya melafadzkan niat ketika akan shalat, maka bacaan lafazh niatnya ini saja yang tidak diterima. Adapun shalatnya tetap sah.
2. Misalnya lagi takbiratul ihram ukhti tidak sesuai dengan sunnah, maka amalan takbiratul ihramnya saja yang tidak diterima. Adapun gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan yang lainnya yang sesuai dengan sunnah tentunya tetap diterima dan sah.
*Al-Alamah Al-Muhadits Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah* berkata:
Wa ba’du, setelah saya selesai membaca kitab Kitaabush Shalaah (bab Shalat) dari kitab at-Targhiib wat Tarhiib karya al-Hafizh al-Mundziri rahimahullah dan mengajarkannya kepada beberapa orang sahabat saya para Salafiyyin -yaitu empat tahun lalu-, kami pun menyadari kedudukan dan martabat shalat dalam Islam, serta pahala dan kemuliaan yang didapatkan oleh orang yang mendirikan dan menunaikannya dengan sebaik-baiknya. Dan semua itu berbeda-beda -ada yang memperoleh lebih dan ada yang kurang- tergantung jauh atau miripnya shalat tersebut dengan shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana yang beliau isyaratkan dalam sabdanya:
اِنَّ الْعَبْدَ لَيُصَلِّي الصَّلَاةَ مَا يُكْتَبُ لَهُ مِنْهَا اِلاَّ عِشْرُهَا تِسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبْعُها سُدسُهَا خُمْسُهَا رُبْعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا
Leave a Reply