*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣0⃣1⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*Judul bahasan*
*JAWABAN YANG TEPAT KETIKA DITANYA*
*APAKAH KITA SEDANG MENJALANKAN*
*PUASA SUNNAH?*
*Pertanyaan*
Nama : Yuliana
Angkatan : 01
Grup : 087
Domisili : –
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga Ustadz beserta keluarga senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah Subhaanahu Wata’ala.
Aamiin.
Afwan Ustadz izin bertanya.
Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk menyembunyikan amalan-amalan sunnah kita.
Bagaimana seandainya ada fulanah yang menanyakan apakah kita sedang berpuasa sunnah, apa yang harus ana jawab ?
Apakah ana harus berkata jujur ana sedang berpuasa, ataukah diam saja, ataukah menjawab Insyaa Allah.
Demikian Ustadz pertanyaan ana.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله
Baarakallahu fiiki.
Semoga Allah memberikan keberkahan kepada kita semua.
1. Dalam kasus yang terjadi di Ukhti, ketika melakukan perbuatan kebaikan kemudian ditanya maka hendaklah dijawab sesuai dengan apa yang yang Ukhti jalani saja tidak perlu diperbesar dan dilebih-lebihkan karena apabila dilebih-lebihkan bisa jadi nantinya amalan tersebut termasuki riya.
Misalnya : ketika ditanya seseorang : apakah ukhti berpuasa pada hari ini?
Maka bisa dijawab : iya. Cukup dijawab dengan perkataan itu saja. Tapi kalau misalnya ditambah-tambahkan seperti perkataan : Oh ya, Alhamdulillah saya sudah biasa puasa Sunnah sejak ini dan itu..
Kalau hal tersebut terjadi dengan dilebih-lebihkan bisa jadi dimasuki perbuatan riya
2. Atau kasusnya ketika Ukhti, memamerkan puasa di depan teman Ukhti, dengan perkataan..
“Eh kamu tahu gak, aku sedang puasa sunnah nih..”
Maka hal ini bisa jadi termasuk perbuatan riya.
3. Hendaknya ketika sedang ibadah kita tidak membeberkan ke teman-teman. Baik dengan perkataan secara langsung atau di media sosial. Adapun ketika ditanya jawab sesuai dengan kondisi dan tidak dilebih-lebihkan.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
[HR. Bukhari, No. 1 dan Muslim No. 1907].
Waallahu ta’ala ‘alam bishwawab.
والله تعالى أعلم
04 Juni 2021.
Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu.
Diperiksa oleh : Ustadz Yudi Kurnia, Lc.
═══════ ° ೋ• ═══════
*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)*
WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
Leave a Reply