Ini penyakit sangat lama.
Penderitanya merasa ‘sakit di dada’ saat mendengarkan sesama pasien CERTING apalagi yang lebih parah darinya. Sebaliknya, mereka paling suka dengan orang sehat yang mau ‘meluangkan’ waktu untuk mendengarkan CERTING-nya.
Penyakit ini bisa ‘menular’ lewat baju ratusan ribu, sepatu jutaan, pangkat jabatan, kendaraan keren & mahal, rumah, tanah, dan semua urusan dunia yang bisa menaikkan level di mata manusia ‘biasa’.
Sekali lagi, yang paling dia suka adalah pendengar setia, dan yang paling dibenci adalah sesama penderita, terutama yang punya ‘dunia’ lebih darinya.
Gejala paling berat, penderita CERTING umumnya sulit menerima ilmu & nasehat, apalagi dari orang yang (pernah) punya status sosial yang sama dengannya. Maklum, CERTING. Sementara ilmu & nasehat itu mendudukkan penerimanya di posisi bawah, rendah, dasar bumi.
Alih-alih menerima ilmu, penderita CERTING lebih memilih membuat majelis sendiri agar bisa jadi pusat perhatian & pendengaran.
Banyak sekali penyintas penyakit CERTING yang sembuh, dengan mengonsumsi kajian Islam seputar pengenalan Tuhan, iman kepada takdir, dan akhlak bab rendah hati.
Orang sehat yang tidak menjaga jarak & tidak memakai masker telinga bila ada di dekat penderita CERTING, akan terpapar dalam 3 kemungkinan: jadi pendengar CERTING, sakit hati & ingin lari, atau malah tertular jadi CERTING.
Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan jiwa agar terhindar dari penyakit yang mematikan hati ini. Aamiin.
CERTING, (kalau) cerita (suka) tinggi.
@ustadzmuflihsafitra
Di broadcast ulang: Berbagi_Kebaikan
Berbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…
