Sebuah nasehat yang indah dan mengena dari seorang ulama besar di abad ini, yaitu syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Ustaimin rahimahullah, beliau berkata
“Oleh karena itu, engkau melihat ada orang awam yang lebih baik aqidah dan keikhlasannya daripada KEBANYAKAN para penuntut ilmu syar’i, yang mana tidak ada ambisi mereka melainkan:
1. Mengambil (bahan bantahan) dan membantah (lebih sibuk berbantah-bantahan saja daripada menyebarkan ilmu)
2. “Qiila wa qaala” bergosip (sibuk membicarakan berita ini dan itu, fulan dan alan yang belum tentu benar informasinya)
3. Apa komentarmu wahai fulan? (Komentar tentang fulan dan berita-berita)
4. Apa komentarmu terhadap kitab karangan fulan? (Berharap bantahan)
5. Dan tentang apa yang ditulis oleh fulan?
Inilah yang menyempitkan hati seorang hamba lagi menghalangi hatinya dari Allah Azza wa Jalla dan tidaklah ia pentingkan melainkan hanya gosip saja (disibukkan dengan berita ini dan itu, hanya sibuk mengomentari tanpa tindakan nyata memberikan solusi).
Nasehatku bagi setiap orang, hendaknya ia memfokuskan dirinya (beribadah) kepada Allah Azza wa Jalla dan meninggalkan manusia dan perselisihan mereka. Inilah yang paling baik.” (Liqaa Al-Baab Al-Maftuh 232, faidah ini dishare oleh ustadzuna Aris Munandar di grop Multaqa Ad-Du’at)
Nasehat beliau sangat mengena bagi kita para penuntut ilmu agama. Hendaknya kita perhatikan adab dan akhlak para penuntut ilmu. Beliau TIDAK mengatakan “semua” orang awam lebih baik, tetapi ini sebagai nasehat bagi kita.
Demikian juga nasehat dari syaikh Al-Albani yang mengatakan ternyata permasalahan utama tidak hanya masalah aqidah, tetapi masalah masih banyak penuntut ilmu yang tidak berakhlak dengan akhlak Islam
Penyusun: Raehanul Bahraen
Barakallahu fiikum ____~~~~~~~~~~~~~~~~
https://t.me/Berbagi_Kebaikan
BerbagiKebaikanBerbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…