╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗

*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 1⃣8⃣5⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com

*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

Judul Bahasan
*APA ARTI KUN-YAH*
*DAN QIYAS?*

*Pertanyaan*
Nama: Ajeng Pratiwi Sulistyo
Angkatan : 01
Grup : 034
Domisili : –

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ma’af saya ingin bertanya terkait materi hari ini, kun-yah dan qiyas itu apa?

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ukhti Ajeng hafizhakillah (semoga Allah menjagamu).

Baarakallahu fiikum.

1. *Kun-yah* ialah setiap nama yang dimulai baik dalam sebutan panggilan atau tulisan dengan *Abu Fulan* atau *Abu Fulanah* bagi laki-laki. Contohnya seperti: Abu Abdillah (dari nama Abdullah), Abu Unaisah. Dan *Ummu Fulan* atau *Ummu Fulanah* bagi perempuan. Contohnya seperti: Ummu Abdillah atau Ummu Unaisah.

Kun-yah merupakan Sunnah Nabi ﷺ yang telah ditinggalkan oleh sebagian kaum Muslimin khususnya di negeri kita ini. Dan kun-yah juga merupakan kemuliaan bagi orang yang dikun-yahkan.

Kun-yah merupakan kebiasaan kaum Muslimin dan warisan yang turun temurun dari zaman ke zaman sampai mereka meninggalkannya. Demikian seriusnya perhatian ulama terhadap masalah kun-yah sehingga kalau kita membaca kitab-kitab rijalul hadits, niscaya kita akan mendapati bab kun-yah tersendiri. Bahkan sebagian ulama memerlukan menyusun kitab khusus berbicara tentang masalah kun-yah nya para perawi hadits. Seperti Imam Muslim dengan kitabnya Al Kuna Wal Asma’ dan Imam Ad Dulabi dengan kitabnya Kitabul Kun-ya Wal Asma’.

*[Menanti Buah Hati & Hadiah Untuk Yang Dinanti, Abu Unaisah Abdul Hakim bin Amir Abdat, hlm. 232, Maktabah Mu’awiyah bin Abi Sufyan]*

2. *Qiyas* artinya analogi, di dalam Islam syari’at telah melarang kita menggunakan Qiyas kecuali yang sifatnya darurat dan itu pun dalam perkara-perkara ibadah ghairu mahdhah, bukan untuk digunakan pada ibadah mahdhah. Sebagai contoh menunaikan zakat di zaman Nabi ﷺ dan para Shahabatnya radhiyallahu ‘anhum dengan menggunakan makanan pokok seperti: kurma, kismis, gandum dan anggur kering.

Oleh karena di Indonesia makanan pokoknya bukan seperti di negeri Arab atau di zaman Nabi ﷺ, maka diqiyaskan (dianalogikan) dengan beras sebagai makanan pokok kita orang Indonesia.

Semoga bermanfaat.

والله تعالى أعلم

21 Juni 2021.

Dijawab oleh : Ustadz Abu Uwais
Muhammad Yasin bin
Sutan Muslim bin
Amir bin Syamsuddin.
Diperiksa oleh : Ustadz Yudi
Kurnia, Lc.

═══════ ° ೋ• ═══════

*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣*

WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *