*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣8⃣4⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
Judul Bahasan
*BAGAIMANA CARA*
*MENDAPATKAN TINGKATAN*
*DERAJAT KHUSYU’*
*DALAM SHALAT?*
*Pertanyaan*
Nama: Umi Salamah
Angkatan : –
Grup : –
Domisili : –
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz, saya mau bertanya.
Sebagaimana Allah sebutkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1 dan 2,
“Qod aflahal Mu’minun, alladzinahum sholawatihim khasyi’un”
“Telah beruntung dan telah selamat orang-orang mukmin yang shalatnya khusyuk”.
Dan bagaimana cara mendapatkan tingkatan derajat khusyu’
tersebut di dalam shalat?
Karena ketikansaya shalat terkadang belum bisa mendapatkan shalat dengan khusyu’.
Syukron
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
*Jawaban*
Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Umi Salamah hafizhakillah (Semoga Allah menjagamu).
Baarakallahu fiikum.
*Kiat-kiat yang bisa membantu seseorang untuk khusyu’ dalam shalat, di antaranya:*
1. Menghadirkan dalam diri bahwa ia sedang berhadapan dengan Allah Ta’ala Sang Maha Kuasa dan inilah makna ihsan dalam ibadah
2. Meyakini bahwa jika ia bisa baik dalam menghadap Allah di dunia (dengan shalat), maka akan mudah baginya menghadapi Allah pada hari kiamat (dalam hisab dan lainnya)
3. Menyakini bahwa ketika ia sedang shalat maka ia sedang bermunajat (berbicara) dengan Allah
4. Ketika shalat menghadirkan hati seakan-akan ini merupakan shalat yang terakhir
5. Berusaha memahami semua yang ia baca, terutama dzikir-dzikir dan do’a-do’a dalam shalat. Karena jika seseorang memahami apa yang ia ucapkan maka akan memudahkannya untuk konsentrasi dalam shalatnya.
6. Berusaha untuk variasi dalam membaca dzikir-dzikir shalat, bukan satu model dzikir saja. Karena kalau hanya satu model dzikir terkadang lisan mengalir saja mengucapkan dzikir tersebut tanpa harus memahaminya. Lain halnya jika dzikir-dzikir divariasikan, maka tentu membantu untuk fokus dalam memahami apa yang dibaca. Misalnya pada shalat ini membaca do’a istiftah yang satu, maka pada shalat yang lain membaca do’a istiftah yang lainnya. Demikian juga begitu banyak variasi do’a dalam ruku’ dan sujud yang telah diajarkan oleh Nabi ﷺ.
7. Berusaha persiapan dengan sebaik-baiknya ketika hendak shalat, seperti berwudhu dari rumah lalu berjalan menuju masjid dengan tenang. Lalu jika masuk masjid shalat qabliyah atau shalat tahiyyatul masjid, lalu jika masih ada waktu bisa membaca Al-Qur’an atau berdo’a kepada Allah. Ini semuanya merupakan pengantar atau muqaddimah, sehingga ketika masuk dalam shalat fardhu maka dalam kondisi lebih khusyu’.
8. Berusaha menjauhkan diri dari sebab-sebab yang bisa mengganggu kekhusyu’an. Sebab-sebab tersebut bisa diklasifikasikan kepada dua model
Pertama: Tempat yang tidak kondusif untuk shalat, misalnya sajadah yang terlalu menarik perhatian atau lokasi yang kurang bersih dan menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga bisa mengganggu konsentrasi.
Kedua: Berkaitan dengan hal-hal yang bisa mengganggu pikiran, seperti dalam kondisi lapar sementara makanan sudah siap dihidangkan, sedang shalat tapi menahan buang air atau buang angin.
9. Berdo’a kepada Allah agar diberikan hati yang khusyu’. Di antara do’a Nabi ﷺ:
*اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الأَرْبَع : مِن عِلمٍ لاَ يَنفَع ، وَمِن قَلبٍ لاَ يَخْشَع ، وَمِن نَفْسٍ لاَ تَشْبَع ، وَمِن دُعَاءٍ لَا يُسمَع*
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari empat perkara: dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak merasa puas dan dari do’a yang tidak didengar.”
(HR. Ahmad No. 8448, Ibnu Majah No. 3837 dan Abu Dawud No. 1548. Dishahihkan oleh para pentahqiq Musnad Al-Imam Ahmad).
Semoga bermanfaat.
Leave a Reply