MENJAGA AKHLAK
____
Tetaplah menjaga akhlak saat berbeda pendapat.
Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
“Ingatlah bahwa orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya”
[HR. Tirmidzi no. 1162]
Syeikh Binbaz Rahimahullah mengatakan:
“Apabila dalil telah tegak dalam suatu masalah, maka wajib hukumnya mengambil pendapat yang sesuai dengan dalil tersebut.
Baik dalil dari Kitabullah ataupun dari sunah Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Meskipun pendapat itu menyelisihi imam besar, bahkan walaupun menyelisihi sebagian sahabat.
Karena Allah menfirmankan (yang artinya):
“Jika kalian berselisih dalam suatu masalah, maka kembalikanlah masalah itu kepada Allah dan RasulNya”.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mengatakan:
“kembalikanlah kepada orang ini dan orang itu”.
Akan tetapi, sudah seharusnya ada langkah memastikan kabar yang sampai kepada kita, serta menghormati dan menjaga adab terhadap para ulama.
Jika seseorang menemukan pendapat yang lemah dari salah satu imam, atau ulama, atau ahli hadits yang tepercaya; (harusnya dia ingat bahwa) hal itu tidak menurunkan kedudukan mereka.
Harusnya dia menghormati para ulama, menjaga adab terhadap mereka dan mengatakan perkataan yg baik, serta tidak mencela dan merendahkan mereka.
Tapi seharusnya dia menjelaskan yang benar beserta dalilnya, sekaligus mendoakan kebaikan untuk ulama tersebut, juga mendoakan agar dirahmati dan diampuni.
Beginilah harusnya akhlak seorang ulama terhadap ulama lainnya, (yaitu) menghormati para ulama karena kedudukan mereka, dan mengerti akan keagungan, keutamaan, dan kemuliaan mereka”.
[Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 26/305].
Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah islam
Sumber : Mutiara Risalah Islam
Barakallahu fiikum ____~~~~~~~~~~~~~~~~
https://t.me/Berbagi_Kebaikan
BerbagiKebaikanBerbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…