*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣9⃣0⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*Judul Bahasan*
*IZIN SUAMI*
*Pertanyaan*
Nama: Hartini Oktara
Angkatan: 01
Grup: 023
Domisili: –
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ana ada niat mau ngasih ibu kandung mukena yang baru ana beli. Tapi suami ana tidak mengizinkan. Karena memang semenjak nikah belum pernah dibelikan suami mukena dan yang beliau belikan ini bagus serta cukup mahal. Tapi alasan ana ngasih ibu karena beliau pernah bilang bagus bener mukenanya, pengen tapi ibu belum ada uang. Dan untuk membelikan ibu, ana belum mampu.
1. Seandainya ana tidak jadi ngasih, masih dapat pahalakah ana dari niat baik ana?
2. Dan berdosakah ana jika tidak menuruti kemauan suami? Karena hati ana benar-benar kepingin ngasih ke ibu.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله
Barakallahu fiiki ahsanallahu ilaina wa ilakum.
Pertanyaan yang sangat bagus sekali dari Ukhti Hartini Oktara hafizhakillah.
Kami jawab dengan ringkas saja, semoga bermanfaat.
1. Iya benar sekali dan sangat jelas sekali tetap mendapatkan pahala dari Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى, walaupun baru sebatas niat untuk melakukan kebaikan atau amal shalih terlebih lagi bertekad untuk mengamalkannya akan tetapi terhalang oleh sebab yang syar’i.
Dalilnya berdasarkan hadits Qudsi yang shahih di bawah ini:
Dari Abdullah bin Abbas رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا meriwayatkan dari Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ yang diriwayatkan dari Rabbnya, Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman:
إِنَّ الله كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ؛ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمائَةِ ضِعْفٍ إِلىَ أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ. وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ له سَيِّئَةً وَاحِدَةً. [رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.]
“Sesungguhnya Allah menulis setiap kebaikan dan keburukan, lantas Dia menjelaskan: *Barang siapa berniat melakukan sebuah kebaikan namun tidak jadi melaksanakannya maka Allah telah menulis untuknya satu kebaikan yang sempurna*, tetapi apabila ia melaksanakannya maka Allah akan tulis untuknya sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kebaikan atau dilipatgandakan lebih dari itu. Dan barang siapa berniat melakukan kejahatan namun ia tidak jadi melakukannya maka Allah tulis untuknya satu kebaikan yang sempurna, tetapi apabila perbuatan tersebut jadi ia lakukan maka Allah menuliskan untuknya satu dosa kejahatan.”
[Muttafaq ‘alaih: HR. Bukhari No. 6491 dan Muslim No. 131].
Dari hadits Qudsi ini kita semuanya mengetahui bahwasanya begitu mulia dan tingginya ajaran Islam yang suci ini.
2. Coba terus bicarakan atau musyawarahkan dengan suami dari hati ke hati secara lemah lembut sampai hati suami tersentuh untuk sepakat dengan Ukhti agar sama-sama menghadiahkan mukena tersebut kepada Ibunda tercinta -semoga Allah menjaga beliau-.
Demikian jawaban kami, semoga bermanfaat.
Wallaahu a’lam.
*[Referensi: Panduan Amal Sehari Semalam, Abu Ihsan al-Atsari & Ummu Ihsan, hlm. 13-14, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, tahun 2017, Jakarta].*
21 Agustus 2021.
Dijawab oleh: Ustadz Abu Uwais
Muhammad Yasin bin
Sutan Muslim bin
Amir bin Syamsuddin
Diperiksa oleh: Ustadz Yudi
Kurnia, Lc.
═══════ ° ೋ• ═══════
*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)*
Leave a Reply