╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗

*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 1⃣9⃣9⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com

*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

*Judul Bahasan*
*HUKUM AKAD SEWA-MENYEWA*
*DENGAN EMAS/ PADI*

*Pertanyaan*

Nama: Rina Puspita
Angkatan: 01
Grup : 010
Domisili : Sumatera Barat

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz,

Bolehkah kita menyewakan tanah kosong yang biaya sewanya dipatok dengan emas atau padi?

Misalnya sewa 1 tahun 1 emas (2,5 gr) atau dengan 100 sukat padi. Di tempat ana banyak praktik-praktik seperti itu.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Barakallahu fiik atas pertanyaanya.

Di antara kebijaksanaan Allah yang menamakan diri-Nya dengan Al Hakim Yang Maha Bijaksana adalah Allah Ta’ala menetapkan syari’at sewa- menyewa.

*HUKUM AKAD SEWA-MENYEWA*

Ahli fiqih dalam berbagai madzhab telah menegaskan bahwa akad sewa-menyewa adalah akad yang dibenarkan dalam syari’at. Dan bahkan ia termasuk satu akad yang telah dijalankan oleh para Nabi sejak zaman dahulu kala.

(قَالَ إِنِّیۤ أُرِیدُ أَنۡ أُنكِحَكَ إِحۡدَى ٱبۡنَتَیَّ هَـٰتَیۡنِ عَلَىٰۤ أَن تَأۡجُرَنِی ثَمَـٰنِیَ حِجَجࣲۖ فَإِنۡ أَتۡمَمۡتَ عَشۡرࣰا فَمِنۡ عِندِكَۖ وَمَاۤ أُرِیدُ أَنۡ أَشُقَّ عَلَیۡكَۚ سَتَجِدُنِیۤ إِن شَاۤءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰلِحِینَ)

“Dia (Syaikh Madyan) berkata, “Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik”.
[QS. Al-Qashash: 27].

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam juga pernah menjalankan akad ini, di antaranya ketika berhijrah, beliau menyewa seorang lelaki dari Bani Diel sebagai penunjuk jalan dari kota Makkah menuju ke kota Madinah.
(HR. Al Bukhari).

Maka akad sewa-menyewa memiliki maslahat besar dalam kehidupan kita sehari-hari dan akad sewa-menyewa adalah solusi tepat terwujudnya hubungan yang adil antara pemilik barang dan penyewa.

*Membayar sewa dengan sejumlah emas atau makanan pokok.*

Sebagaimana pertanyaan yang dilayangkan di atas, maka ada kaidah-kaidah yang para ulama jelaskan di dalam bab ijaroh (sewa-menyewa).

Ibnu Rusyd Al-Maliki berkata,

“Adapun ketentuan barang yang dapat dijadikan sebagai ‘uang sewa’ ialah segala benda yang dapat diperjualbelikan, maka boleh dijadikan sebagai ‘uang sewa”.
[Bidayatul Mujtahid 2/220].

Sebagai salah satu aplikasi langsung dari ketentuan ini, maka para ulama mengharuskan adanya kejelasan “uang sewa”. Dengan adanya kejelasan pada “uang sewa” baik nominal ataupun tempo pembayarannya diharapkan tidak terjadi persengketaan.

عَنْ حَنْظَلَةُ بْنُ قَيْسٍ الأَنْصَارِىُّ قَالَ سَأَلْتُ رَافِعَ بْنَ خَدِيْجٍ عَنْ كِرَاءِ الأَرْضِ بِالذَّهَبِ وَالْوَرِقِ فَقَالَ لاَ بَاْسَ بِهِ إِنَّمَا كَانَ النَّاسُ يُؤَاجِرُونَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمَاذِ يَاتِ وَأَقْبَالِ الجَدَاوِلِ وَأَشْيَاءَ مِنَالزَّرْعِ فَيَهْلِكُ هَذَا وَيَسْلَمُ هَذَا وَيَسْلَمُ هَذَا وَيَهْلِكُ هَذَا فَلَمْ يَكُنْ لِلنَّاسِ كِرَاءٌ إِلاَّ هَذَا فَلِذَلِكَ زُجِرَ عَنْهُ فَأَمَّا شَىْءٌ مَعْلُومٌ مَضْمُونٌ فَلاَبَأْسَ بِهِ

“Hanzhalah bin Qais Al-Anshari mengisahkan: Aku pernah bertanya kepada Rafi’ bin Khadij radhiyallahu ‘anhu perihal hukum menyewakan ladang dengan uang sewa berupa emas dan perak (dinar dan dirham). Maka beliau menjawab, “Tidak mengapa. Sejatinya dahulu semasa hidup Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam masyarakat menyewakan ladang ‘sewa uang’ berupa hasil tanaman yang tumbuh di dekat sungai, parit, dan hasil tumbuhan tertentu.

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *