By: Ustadz Hasan Al-Jaizy
5 Feb 2016
Sekali lagi nasehat:
Jika ustadz yang penampilannya membuatmu terfitnah, maka segeralah move on belajar dengan ustadz lain. Kalau bisa, cukuplah saja belajar dengan ustadzah. Carilah yang lebih aman. Tapi kalau memang dirasa maslahat belajar kepada para asatidzah (laki-laki) dengan hadir durus mereka, silakan…jika tidak, simak kajian mereka dan baca tulisan mereka.
Jika hadir kajian ustadz tertentu yang ternyata berwajah menarik dan bisa membuat hati terfitnah (dan ustadz bisa saja tidak bermaksud begitu, walaupun bisa jadi iya), maka cari zona aman yang tidak bisa melihat wajahnya. Jika ternyata semua tempat sudah terisi, atau mau tidak mau pasti melihat wajah ustadz yang bisa jadi disetting lebar-lebar, maka pulanglah dengan istighfar. Allah Tahu isi hati semuanya. Anda boleh menangis; bukan karena Anda kehilangan perasaan suka memandang wajah ustadz ganteng. Anda menangis karena meninggalkan sesuatu karena ALLAH; dan Allah Maha Tahu kesedihan Anda demi-Nya. Tinggalkan.
Jangan pernah berfikir, wahai akhwat, bahwa Anda tidak akan mencari ilmu, atau tidak bisa mencari ilmu kecuali dari ustadz fulan (yang muda, masih gagah, ganteng dll). Jika Anda berfikir sesempit itu, maka sudah jelas: Anda telah terjebak fitnah. Waspadalah. Ini menjangkiti banyak hadirat akhwat.
Sekarang, ilmu banyak tersebar. Wasilah mencari ilmu juga sangat beragam. Dari yang bebas dari fitnah, sampai yang memang memaksa kita merasa terkesan disengaja untuk menjulurkan fitnah. Carilah yang teraman dari syubhat. Siapa yang tidak waspada, maka berpotensi terjerumus.
Baiklah. Tidak hanya wajah, tapi bisa jadi seorang akhwat terfitnah dengan suara ustadz; karena sebagian ustadz, suaranya itu halus, lembut, dan terkesan mengayomi; bahkan bagi sebagian akhwat, terasa seperti ‘rayuan rindu’. Ini bisa jadi fitnah besar bagi beberapa. Maka simak kajian ustadz lain yang suaranya tidak memberikan perasaan itu. Ustadz tersebut mungkin tidak bermaksud merayu Anda; tapi kita sepakat hati perempuan bagaimana….
Bahkan, jika tulisannya membuat terfitnah pun, maka tinggalkan…
Ingat. Sarana mencari ilmu sekarang beragam! Banyak juga sekarang para guru dan asatidzah. Selamatkan hati juga, jangan hanya selamatkan pikiran (menuntut ilmu).
Perasaan itu adalah buhul. Jika ia masih disisakan, lalu dipelihara, ia akan bertambah dan bertambah. Nanti ketika sudah membesar, ia akan sulit dicabut. Kalau dicabut sedikit, mudah terperbaharui dengan sendirinya. Maka, sebelum semakin menggila perasaan Anda yang sudah terfitnah, segera bersihkan. Semoga Allah menolong saya, Anda dan kita semua.
Jika wajah, suara bahkan sampai tulisan ustadz tertentu memberikan dharar (marabahaya/fitnah) bagi Anda, maka cari yang paling sedikit dhararnya. Namun jika ternyata semuanya memberikan dharar yang kuat, maka kembalikan perasaan kepada Allah; dan Dia akan berikan Anda guru/ustadz/ustadzah yang bisa jadi lebih alim, lebih shalih, dan hati lebih terjaga dengan mereka.
Anda tidak bisa move on dari perasaan itu?
Maka Anda telah terfitnah.
Tidak mau lari dari fitnah?
Peliharalah….sesalnya hanya di dunia…dan di akhirat.
نسأل الله العافية
Buka:
https://www.youtube.com/watch?v=pD67ELRoiDA&list=PLBddeLsLuADmk4I7npk5JNSrJwXCptdBq&index=21
واذكروا نعمتنا عليكم -وأنتم عطاش في التِّيْه- حين دعانا موسى -بضراعة- أن نسقي قومه، فقلنا: اضرب بعصاك الحجر، فضرب، فانفجرت منه اثنتا عشرة عينًا، بعدد القبائل، مع إعلام كل قبيلة بالعين الخاصة بها حتى لا يتنازعوا. وقلنا لهم: كلوا واشربوا من رزق الله، ولا تسعوا…