*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 3⃣5⃣1⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*Judul bahasan*
*PENJELASAN PAHALA*
*SHALAT ‘IED DI RUMAH*
*Pertanyaan*
Nama : Vina
Angkatan : 02
Grup : 32
Domisili : –
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin.
Ustadz,
Saya ingin bertanya berkenaan dengan Idul Adha. Berhubung sekarang shalat berjama’ah dibatasi bahkan ada yang dilarang penyelenggaraannya.
Saya ingin bertanya apakah shalat Idul Adha berjama’ah sama dengan shalat Idul Adha sendiri di rumah?
Apakah pahala dan tingkatan derajatnya sama?
Mohon pencerahannya.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله
والصلاة والسلام على رسول الله،أمابعد.
1⃣ Shalat Idul Adha hukumnya adalah sunnah muakkad (sunnah yang ditekankan pelaksanaannya) sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memerintahkan wanita dan wanita pingitan untuk keluar menyaksikan shalat ‘Ied.
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ . قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ : لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
“Ummu Athiyah radhiyallahu ‘anha; beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memerintahkan kami untuk keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, baik ‘awatiq (wanita yang baru baligh), wanita haid, maupun gadis yang dipingit. Adapun wanita haid, mereka memisahkan diri dari tempat pelaksanaan shalat dan mereka menyaksikan kebaikan serta dakwah kaum Muslimin. Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab.’ Beliau menanggapi, ‘Hendaklah saudarinya (maksudnya: sesama muslimah, pent.) meminjamkan jilbab kepadanya”.
(Muttafaqun Alaihi).
2⃣ Ketika terjadi penyebaran virus Covid-19 dan pemerintah memerintahkan untuk shalat ‘Ied di rumah masing-masing maka pahalanya seperti sebagaimana Ukhty melakukan dalam keadaan berjama’ah. Sebagaimana hadits ketika seseorang sakit dan ia terbiasa shalat berjama’ah maka shalatnya dalam keadaan sakit sebagaimana shalat dalam keadaan berjama’ah.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat”.
(HR Bukhari).
3⃣ Adapun pelaksanaannya adalah sebagaimana Ukhty shalat ‘Ied akan tetapi tanpa adanya khutbah ‘Ied. Jumlah takbir sebagaimana takbir ketika shalat ‘Ied berjama’ah. Shalat ‘Ied di rumah boleh juga dilakukan bersama sama keluarga.
والله تعالى أعلم بالصواب
6 Desember 2021.
Dijawab oleh : Ustadz Aulia
Ramdanu, Lc.
═══════ ° ೋ• ═══════
*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)*
WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
Leave a Reply