╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗

*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 4⃣9⃣2⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com

*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

*Judul Bahasan*
*HUKUM MENJADI PEMANDU*
*ACARA PERNIKAHAN YANG*
*MEMAKAI ADAT SETEMPAT*

*Pertanyaan*
Nama : Yumalita Dewi
Angkatan : 03
Grup : 30
Nama Admin : Sufiati & Nindya
Nama Musyrifah : Rian Hartini
Domisili : Jawa Barat

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركات

Bismillah, ana ijin bertanya.

Semoga ada jawaban yang pas di hati ana untuk melanjutkan hidup ana agar Allah ridha.

Ana selain guru les, ana pelaku seni, ana memandu acara adat Sunda, di antaranya acara sungkeman pengantin kepada kedua orang tua mereka.

Insyaa Allah dalam sungkem ana berhati-hati jika ada yang bukan mahram, seperti adanya ayah dan ibu sambung ketika ada yang orang tuanya meninggal. Dan di dalam sungkem itu ana selalu mengambil nasihat untuk mempelai dari salah satu ayat atau hadits.

Misal sungkem kepada orang tua, ana keluarkan hadits al jannatu tahta akhdamil ummahat dll. Terus ketika ngidung ana seperti bersuara cengkok Sunda tetapi bukan nyanyi.

Afwan..

Kidung itu isinya seperti nasihat dari orang tua yang diwakilkan kepada saya sebagai pemandu adat. Juga ada pecah kendi pecah telur juga. Dan semua mengandung filosofi.

Jujur hati ana suka merasa ada tidak nyamannya di seni ini. Tapi di sisi lain ana bisa dikatakan tulang punggung keluarga. Ada ibu, adik juga anaknya yang harus saya urus. Belum anak-anak saya.

Jadi mohon penjelasan dan pengarahan serta nasihat dari Ustadz agar ana punya satu keyakinan dan jalan keluar yang Allah ridha.

Mohon pencerahannya, Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله،

والصلاة والسلام على رسول الله،أمابعد.

1⃣ Acara yang Ukhty sebagai pemandu adalah acara yang bertentangan dengan ajaran Islam. Acara yang banyak kemaksiatan, kebida’han dan perbuatan syirik.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ” رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ. وَفِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ: “مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهَ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barang siapa yang (memulai) mengada-adakan (sesuatu yang baru) dalam urusan (agama) kami ini yang bukan termasuk bagian darinya, maka amalan tersebut tertolak”.
(HR. Bukhari dan Muslim).

Walaupun acara tersebut mengatasnamakan adat. Selama adat tidak bertentangan dengan syari’at Islam, maka tidak mengapa. Akan tetapi di dalam acara tersebut terdapat perbuatan syirik seperti pecah telur, pecah kendi. Kemudian acara kebida’han sungkeman kepada kedua orang tua ditambah lagi dengan perbuatan bernyanyi yang merupakan kemaksiatan kepada Allah ‘Azza Wa Jalla.

2⃣ Hendaknya Ukhty untuk berhenti dan bertaubat dari menjadi pemandu acara tersebut.

Allah Ta’ala sudah memberikan ketukan kepada hati Ukhty berupa ketidaknyamanan dalam acara tersebut.

Dalam hadits yang panjang disebutkan,

عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: اْلبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِيْ نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ. وَعَنْ وَابِصَةَ بْنِ مَعْبَدٍ رضي الله عنه ، قَالَ: أَتَيْتُ النبي صلى الله عليه وسلم ، فَقَالَ: جِئْت تَسْأَلُ عَنِ اْلبِرِّ ؟ قُلْتُ: نَعَمْ؛ قَالَ: اسْتَفْتِ قَلْبَكَ؛ اْلبِرُّ مَا اطْمَأَنَّتْ إِلَيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَيْهِ اْلقَلْبُ، وَالإِثْمُ مَاحَاكَ فِي النَّفْسِ وَتَرَدَّدَ فِي الصَّدْرِ، وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ وَأَفْتَوْكَ.
حَدِيْثٌ حَسَنٌ، رَوَيْنَاهُ فِي مُسْنَدَيْ الإِمَامِين أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، وَالدَّارِمِي بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ.

“Dari Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu’Alaihi Wa Sallam,

Beliau bersabda:

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading