Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, MA Hafizhahullah
RAMADHAN SERIES
Halaqah 01 | Rindu Ramadhan
Simak materinya
https://t.me/muhibbulislamgeneration
~
*MATERI TEKS*
*بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ*
*السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ*
*الْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِ الله الْـمُصْطَفَىى وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ*
Ikhwatal iman, Ahbabkumullah, saudara-saudaraku sekalian yang mencintai sunnah dan dicintai oleh Allah Azza wa Jalla.
Alhamdulillah.
Kita telah memasuki pertengahan bulan Sya’ban, yang berarti tidak lama lagi kita akan masuk pada bulan mulia, pada bulan yang mubarok, yakni Ramadhan.
Insyaa Allah selama 30 hari kedepan, kita akan membahas beberapa permasalahan fiqih serta adab seputar Ramadhan. Yang mana dalam Ramadhan series kali ini, kita akan memulai dengan bahasan _*Rindu Ramadhan*_.
Diantar kerinduan yang diungkapkan oleh para ulama salaf di bulan Ramadhan adalah dengan doa-doa
Diantara doa yang masyhur dari Yahya ibnu abi Katsir adalah
_*اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً*_
“Ya Allah, sampaikan kepada kami bulan Ramadhan, sampaikanlah bulan Ramadhan kepada kami dan
_*وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً*_
Dan terimalah amalan-amalan kami di bulan tersebut”.
Ini salah satu ungkapan kerinduan para ulama berkaitan dengan Ramadhan. Dan kita tahu bersama bahwa para ulama menjadikan Ramadhan sebagai poros tahunan.
Disebutkan dalam riwayat bahwa para ulama
_*كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ*_
Berdoa selama 6 bulan sebelum bulan Ramadhan, agar bisa dicukupkan usianya untuk berjumpa dengan Ramadhan. Dan setelah bulan Ramadhan mereka pun berdoa 6 bulan lamanya agar apa-apa yang mereka lakukan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah Azza wa Jalla.
Jadi poros tahunannya bukan kemudian akhir tahun saat libur, bukan kemudian tengah tahun saat kenaikan kelas, tapi pusat atau poros tahunannya adalah Ramadhan. Ini adalah salah satu bentuk kerinduan para ulama berkaitan dengan Ramadhan. Maka sudah selayaknya kita semua untuk bergembira menyambut kedatangan bulan Ramadan yang Mubarokah.
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Madjah, sebuah kisah ketika ada 2 orang sahabat yang sejatinya masih memiliki pertalian darah. Salah seorang diantara keduanya berangkat perang dan ia syahid, dia meninggal di medan pertempuran. Sementara saudaranya masih hidup 1 tahun setelahnya.
Beberapa waktu kemudian, Talhah bermimpi bahwa saudara yang meninggal dunia belakangan (berarti yang tidak ikut ke medan perang), lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan saudara yang ia meninggal duluan. Maka Talhah pun menceritakan mimpinya kepada Rasulullah ﷺ, beliau pun kemudian mengatakan; “Bukankah orang yang meninggal belakangan, ia mendapatkan bulan Ramadhan lalu ia berpuasa, dia mendapatkan i’tikaf lalu dia ber i’tikaf, ia mendapatkan sholat lalu ia pun sholat dan ia pun mendapatkan beberapa sujud dalam setahun?
Maka dia jawab
_*بَلَى*_
Tentu ya Rasulullah.
Maka beliau, ﷺ menutup penjelasannya “Sungguh sangat jauh perbedaan antara keduanya dalam kebaikan. Orang yang meninggal duluan dan orang yang meninggal belakangan, ini bagaikan langit dan bumi. Tentu saja ketika diiringi dengan amal sholeh.
Maka keliru kalau hanya meminta panjang umur, tapi tidak meminta keberkahan umur. Panjang umur kalau berkah, masya Allah.. 1 tahun ini akan meninggikan derajat yang luar biasa. Tapi kalau panjang umur 1 tahun, 2 tahun dan tidak berkah, maka sama artinya dengan hal-hal yang sia-sia.
Dan sebagai penutup, ada hadits yang masyhur, terkenal tapi bukan hadits yang shahih, seperti hadits yang sering kita dengar
_*أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان*_
“Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan juga di bulan Sya’ban dan
_*وَبَلِّغْنَا رَمَضَان*_
Sampaikan kami di bulan Ramadhan”
GENERASI PECINTA ISLAM
Leave a Reply