“Barang siapa yang berpusa pada hari syak (hari meragukan) yakni akhir bulan Sya’ban, sejatinya
_*فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ*_
Dia telah bermaksiat kepada Abu Qasim”
Thayyib, Ikhwatal iman, Ahbabkumullah
Para jamaah sekalian, saudara-saudariku yang mencintai sunnah dan dicintai oleh Allah Azza wa Jalla
Yang terakhir, tidak lupa untuk kita ingatkan sebelum memasuki malam pertama bulan Ramadhan adalah dengan memasang niat. Niat itu syarat sahnya puasa Ramadhan sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Nasa’i, Nabi ﷺ mengatakan:
_*مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَلَا صِيَامَ لَهُ*_
“Barang siapa yang tidak berniat puasa di malam hari, maka tidak ada puasa baginya.”
Maka sebelum kita masuk bulan Ramadhan yakni sebelum kita sahur, sebelum kita puasa, maka harus kemudian kita berniat. Dan niat puasa adalah keinginan di dalam hati, azzam di dalam hati untuk puasa. Seseorang akan diberikan balasan sesuai dengan niatnya dan niat itu letaknya di dalam hati, tidak pernah ada perintah untuk melafalkannya.
Karena itu seseorang yang ia berniat puasa, maka ia tinggal menetapkan keinginan di dalam hatinya untuk puasa di malam hari dan ini insya Allah telah menjadi hal yang mencukupkan kita semua. Boleh dikerjakan satu kali di awal bulan, namun yang afdhal (utama) adalah memperbaharuinya di setiap malam sebelum ia istirahat atau sebelum ia memasuki fajar di bulan Ramadhan.
*والله أعلم بالصواب*
Ini yang mungkin bisa kita sampaikan.
*السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ*
══════ ∴ |MiG| ∴ ══════
GENERASI PECINTA ISLAM
Leave a Reply