Ahad, 27 Maret 2022
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima…
SAYANG ITU..
Ibnul Jauzi rohimahullah berkata:
تفكرت في قول شيبان الراعي لسفيان: يا سفيان، عد منع الله لك عطاء منه لك، فإنه لم يمنعك بخلاً، إنما منعك لطفًا، فرأيته كلام من عرف الحقائق.
“Aku memikirkan perkataan Syaiban Arra’iy kepada Sufyan :
‘Wahai Sufyan, anggaplah tidak memberinya Allah kepadamu sebagai pemberian. Karena Dia tidak memberi bukan karena bakhil. Tapi Dia tidak memberimu karena sayang..’
Ternyata aku dapati ucapan ini adalah ucapan orang yang memahami hakikat (ilmu)..”
[Shaidul Khathir hal. 285]
Iya..
Terkadang kita memahami sayang itu dengan selalu diberi..
Ketika Allah tidak memberi..
Hati sering suudzon kepada-Nya..
Lalu berpaling dan merasa bahwa Allah tak sayang..
Padahal bisa jadi pemberian itu membuat kita lalai..
Dan bisa jadi saat tidak diberi..
Kita terselamatkan dari banyak fitnah dunia..
Namun..
Yang memahami ini hanyalah yang yakin..
Bahwa ilmu Kita hanyalah setetes dibandingkan samudra ilmu Allah…
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى
ref : bbg-alilmu
Barakallahu fiikum…
~~~
https://t.me/Berbagi_Kebaikan
Berbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…
Leave a Reply