Hari Rabu, 27 Sya’ban 1443 H / 30 Maret 2022 M
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah, MA Hafizhahullah
RAMADHAN SERIES
Halaqah 09 | Keutamaan dan Adab Berpuasa
Simak materinya
https://t.me/muhibbulislamgeneration
~
*MATERI TEKS*
*بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ*
*السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ*
*الْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِ اللهِ الْـمُصْطَفَى وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ*
Ikhwatal iman Ahbabkumullah, para jama’ah sekalian, saudara-saudariku sekalian yang mencintai sunnah dan dicintai oleh Allah Azza wa Jalla.
Kembali kita lanjutkan materi audio Ramadhan Series, yang mana kita masuk pada pembahasan keutamaan dan adab-adab puasa.
Pahala puasa ini adalah sesuatu yang harus kita yakini keistimewaannya. Disebutkan dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala mengatakan :
_*فَإِنَّهُ لِى*_
“..Sejatinya puasa itu untuk-Ku..”
Maka disini Allah mengkhususkan puasa bagi diri-Nya. Karena tidak ada yang mengetahui pahala puasa kecuali Allah ‘Azza wa Jalla saja. Pahala puasa merupakan rahasia antara kita dengan Allah. Tidak ada ibadah yang sama derajatnya dengan puasa. Puasa ini manifestasi dari kesabaran kita dan Allah akan memberikan pahala yang tidak terhitung bagi orang-orang yang sabar.
Ketika kita berpuasa sebagai orang mukmin kitapun memiliki kebahagiaan. Bagi kita yang berpuasa, maka kita akan merasakan kebahagiaan saat berbuka. Bukan hanya karena sudah dibolehkan makan dan minum setelah sebelumnya terlarang, tapi juga bahagia karena mendapatkan petunjuk dan mendapatkan pertolongan untuk ibadah. Sehingga ketika kita memahami tentang bagaimana keutamaan serta adab-adab puasa.
Kita harus meyakini selain pahala puasa ini istimewa, puasa ini adalah sebuah nikmat. Dan kebahagiaan bagi orang yang berbuka adalah kebahagiaan yang bernilai di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Karena ketika kita berbuka disana Allah memberikan kesempatan kepada kita berupa momen mustajabnya doa.
Lalu bagaimana adab orang-orang yang berpuasa?
Di antara adab orang-orang yang berpuasa adalah menjaga lisan dan juga amal perbuatannya.
Nabi ﷺ mengatakan :
_*الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ*_
Beliau ﷺ mengatakan : “Puasa itu tameng (perisai), maka janganlah kalian berkata keji dan janganlah pula kalian berbuat bodoh, hal yang sia-sia atau hal yang kasar. Dan jika ada seseorang yang kemudian hendak mengajak untuk bertengkar, mengajak untuk berkelahi, mengajak untuk saling mencaci, maka katakanlah ‘Aku sedang berpuasa’.”
Ikhwatal iman Ahbabkumullah, para jama’ah sekalian, saudara saudariku yang mencintai sunnah dan dicintai oleh Allah ‘Azza wa Jalla.
Berkaitan dengan pahala puasa, tentu saja pahala puasa didapatkan bukan hanya ketika kita menyelesaikan puasa dengan adab-adab yang telah kita sampaikan baru saja, yakni menjaga lisan, menjaga perbuatan, tetapi adab-adab lain dan sunnah-sunnah lain ini juga bisa melahirkan pahala yang besar. Apalagi pahala yang disana bisa menduplikasi amalan orang lain, yakni puasanya orang lain. Bagi kita yang gemar untuk bersedekah maka di bulan Ramadhan usahakan untuk bersedekah yakni memberi makan orang yang berpuasa alias ifhtor.
Nabi ﷺ mengatakan,
_*مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا*_
“Barangsiapa yang ia memberikan makan ifthor kepada orang yang berpuasa yakni makan berbuka, maka baginya adalah seperti pahala orang yang berpuasa tersebut dan tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.”
Ini termasuk sunnah dan juga adab yang harus dipahami bagi kita yang berpuasa selain menjaga lisan dan menjaga perbuatan dari hal-hal yang bodoh, hal-hal yang konyol, hal-hal yang sia-sia atau tidak berfaedah.
GENERASI PECINTA ISLAM
Leave a Reply