Orang yang ridha (apalagi mendukung) LGBT, dikhawatirkan dia ikut terkena azab walaupun dia sendiri tidak ikut melakukannya.
Kami tidak yakin bahwa orang-orang yang mendukung, membela, ikut mempropagandakan, bahkan mencarikan dalil pembenar perbuatan LGBT; semuanya ikut melakukan perbuatan keji tersebut. Namun, coba kita perhatikan kisah istri Nabi Luth alaihis salam.
Dia tidak ikut melakukan perbuatan tersebut. Dia hanya menginformasikan kepada kaum Sodom tentang kedatangan tamu-tamu Nabi Luth alaihis salam. Dia lebih memilih untuk mengkhianati suaminya yang seorang nabi. Apa kesudahannya? Ternyata Allah subhanahu wa ta’ala juga mengazab istri Nabi Luth alaihis salam dengan azab yang sama.
Dalam Majmu’ Fatawa (15/344) disebutkan,
وَمَنْ رَضِيَ عَمَلَ قَوْمٍ حُشِـرَ مَعَـهُمْ، كَمَا حُشِرَتْ امْرَأَةُ لُوطٍ مَعَهُم وَلَم تَكُنْ تَعْمَلُ فَاحِشَةَ اللِّوَاطِ، فَإنَّ ذَلِكَ لَا يَقَعُ مِنَ المَرْأَةِ، لَكِنَّهَا لَمَّا رَضِيَتْ فِعْلَهُم عَمَّهَا العَذَابُ مَعَهُمْ
“Siapa saja yang ridha terhadap perbuatan suatu kaum, dia akan dikumpulkan bersama mereka, seperti istri Nabi Luth alaihis salam dikumpulkan bersama mereka padahal dia tidak pernah melakukan liwath (sodomi) karena hal itu memang tidak bisa dilakukan oleh wanita. Akan tetapi, ketika dia ridha dengan perbuatan mereka, azab pun menimpanya bersama mereka.”
Oleh karena itu, hendaknya pihak-pihak yang terus mempropagandakan LGBT segera berhenti dan bertobat kepada Allah. Bertakwalah kepada Allah! Tidakkah kalian takut azab Allah subhanahu wa ta’ala yang sangat pedih?
Begitu pula jika kita tanya mereka, “Apakah Anda rela jika hal itu terjadi kepada orang-orang yang Anda sayangi? Sudikah perbuatan itu menimpa buah hati Anda? Bagaimana jika menimpa saudara/saudari kandung Anda?”
Tentu, manusia yang masih lurus fitrah dan akal sehatnya akan marah mendengar pertanyaan tersebut. Jika demikan, mengapa masih ada saja pihak-pihak yang membela LGBT, menormalisasi dan mempropagandakannya?
أَلَيۡسَ مِنكُمۡ رَجُلٌ رَّشِيدٌ
“Tidakkah ada satu saja di antara kalian, seorang yang masih lurus akalnya?” (Hud: 78)
Selengkapnya: https://asysyariah.com/lgbt-sebab-kehancuran-disegerakannya-azab
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy