Bersamaan dengan perbuatan keji berupa homoseksual, kaum Sodom juga melakukan kesyirikan, dosa yang paling besar.
Dalam surah yang lain, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman tentang kaum Sodom,
أَتَأۡتُونَ ٱلذُّكۡرَانَ مِنَ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٦٥ وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَإِنَّكُمۡ لَتَأۡتُونَ ٱلرِّجَالَ شَهۡوَةً مِّن دُونِ ٱلنِّسَآءِۚ بَلۡ أَنتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُونَ
“Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (al-A’raf: 81)
Demikian pula dalam surah asy-Syu’ara ayat 165—166 yang telah disebutkan sebelumnya.
Imam Qurthubi menjelaskan bahwa maksud dari “melampaui batas” adalah mengumpulkan dua perbuatan, yaitu syirik dan perbuatan keji (homoseksual). (Tafsir Qurthubi 9/279)
Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Nabi Luth alaihis salam berdakwah menyeru kepada jalan Allah subhanahu wa ta’ala untuk beribadah hanya kepada-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Beliau juga menyeru untuk menaati rasul yang Allah subhanahu wa ta’ala utus kepada mereka. Beliau pun melarang bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan melakukan perbuatan yang pertama kalinya dilakukan di alam ini, yang belum pernah dilakukan suatu makhluk pun sebelum mereka; yaitu mendatangi laki-laki untuk memuaskan syahwatnya.” (Tafsir Ibnu Katsir 6/157)
Ini sekaligus bantahan terhadap pihak-pihak yang menyatakan bahwa azab yang ditimpakan kepada kaum Sodom bukan akibat dari perbuatan homoseksual.
Selengkapnya: https://asysyariah.com/lgbt-sebab-kehancuran-disegerakannya-azab
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy