*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 6⃣5⃣6⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*Judul Bahasan*
*HUKUM MENULIS NAMA*
*DI BATU NISAN, MENGKHUSUSKAN*
*BACAAN YASIN DI MALAM JUM’AT*
*Pertanyaan*
Nama : Sriwahyuni
Angkatan : 03
Grup : 06
Nama Admin : –
Nama Musyrifah : –
Domisili : –
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركات
Semoga Ustadz dan semua pengurus GiS selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.
Yang mau ana tanyakan, Ustadz:
1. Kenapa batu nisan tidak boleh dikasih nama?
2. Kenapa setelah kematian kita, tidak boleh mengkhususkan untuk membaca Yasin?
3. Di tempat ana masih ada rutinitas membacakan Yasin setiap malam Jum’at bahkan ada shalawat yang isinya bahwa setiap malam Jum’at ahli kubur pulang ke rumah meminta do’a kepada mereka yang masih hidup jika tidak diberikan baca Yasin mereka yang tadinya pulang, kembali ke rumah (kubur) dengan sedih.
Mohon penjelasannya, Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله،
والصلاة والسلام على رسول الله،أمابعد.
1. Batu nisan tidak boleh diberi nama karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tidak melakukannya, seandainya itu baik maka pasti sudah dicontohkan oleh Rasulullah.
لا يجوز كتاب اسم الميت على حجر عند القبر أو على القبر؛ لأنَّ الرسول صلى الله عليه وسلم نهى عن ذلك حتى ولو آية من القرآن، ولو كلمة واحدة، ولو حرف واحد؛ لا يجوز. أمَّا إذا علَّم القبر بعلامة غير الكتاب؛ لكي يُعرف للزِّيارة والسَّلام عليه، كأن يخطَّ خطًّا، أو يضع حجرًا على القبر ليس فيه كتابة، من أجل أن يزور القبر ويسلِّم عليه؛ لا بأس بذلك. أمَّا الكتابةُ؛ فلا يجوز؛ لأنَّ الكتابة وسيلة من وسائل الشِّرك؛ فقد يأتي جيلٌ من الناس فيما بعد، ويقول: إنَّ هذا القبر ما كُتِبَ عليه إلا لأنَّ صاحبه فيه خيرٌ ونفعٌ للناس، وبهذا حدثت عبادة القبور.
“Tidak boleh menulis nama mayit pada batu nisan yang ada di atas kuburan atau di sampingnya. Karena Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah melarangnya meskipun hanya sebuah ayat Al-Qur’an, satu kata atau bahkan satu huruf pun tidak boleh.
Namun jika kuburan itu diberi tanda dengan selain tulisan agar diketahui lantas diziarahi dan diucapkan salam kepadanya (do’a ziarah kubur). Misal dengan memberi garis atau dengan meletakkan batu tanpa tulisan di atasnya supaya diziarahi dan diucapkan salam kepadanya maka tidak masalah.
Adapun mencantumkan tulisan maka tidak boleh. Karena ini merupakan salah satu sarana yang menyampaikan kepada kesyirikan.
Boleh jadi generasi mendatang akan mengatakan :
“Kuburan ini ada tulisannya karena penghuninya memiliki kebaikan dan bisa memberikan manfaat untuk manusia.”
Akhirnya kuburan tersebut diibadahi.
_______
Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah
Al-Muntaqa min Fatawa Asy Syaikh Al Fauzan 108.
2. Mengkhususkan sesuatu dan dianggap ibadah butuh dalil dari Al-Qur’an maupun Al Hadits.
Membaca surat Yasin untuk mayit setelah kematianya itu merupakan yang tidak pernah disyari’atkan oleh agama Islam, tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dan tidak pernah diamalkan oleh para Shahabat atau para ulama yang mengikuti jalan mereka. Orang-orang yang tidak menyetujui acara tersebut, bukan melarang membaca Al-Qur’annya, namun mereka melarang cara dan sifat yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Sehingga hal itu termasuk perkara baru dalam agama yang disebut bid’ah, dan seluruh bid’ah itu sesat.
3. Membaca suarat Yasin khusus pada hari Jum’at tidap pula dicontohkan Nabi Muhammad Shallallahu alahi wasalam.
Karena membaca Al-Qur’an termasuk ibadah, sehingga agar ibadah itu diterima oleh Allah dan berpahala, maka harus memenuhi dua syarat, yaitu: ikhlas dan mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Leave a Reply