“Akidah seorang Muslim adalah sesuatu yang paling berharga baginya. Akidah adalah kunci keberhasilan dan kebahagiaannya, maka dia wajib berupaya menjaganya dengan menjauhi apa yang mencorengnya atau menodainya, berupa perbuatan-perbuatan syirik, khurafat, dan bid’ah, agar akidah tersebut tetap jernih. Dan hal itu dengan berpegang kepada al-Qur’an, as-Sunnah dan petunjuk as-Salaf ash-Shalih. Namun hal itu tidak akan terwujud kecuali dengan mempelajari akidah yang shahih dan akidah yang menentangnya yaitu keyakinan-keyakinan yang batil. Apalagi di zaman ini, barisan kaum Muslimin telah disusupi oleh orang-orang yang berprofesi sebagai dukun, tukang sulap, tukang sihir orang-orang yang bergantung kepada kuburan dan tempat-tempat keramat dalam rangka mewujudkan hajat dan mengangkat kesulitan, seperti yang dilakukan oleh kaum Muslimin zaman dulu, bahkan lebih berat, di samping para tokoh sufi dan pentolan mereka yang diangkat oleh sebagian orang bodoh sebagai sesembahan selain Allah, para tokoh tersebut mensyariatkan dalam agama untuk para pengikut mereka yang tidak diizinkan oleh Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali pertolongan Allah ‘azza wa jalla.
Sumber :
Panduan Lengkap Membenahi Akidah Berdasarkan Manhaj Ahlussunah Wal Jama’ah hlm 165-166.
Judul Asli ; Al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqad wa ar-Rad ala Ahli asy-Syirk wa al-Ilhad
Penulis : Syaikh Dr. Shalih Bin Fauzan Al-Fauzan
Penerbit : Maktabah Dar al-Minhaj Cet. III, 1434 H.
Edisi Indonesia : Panduan Lengkap Membenahi Akidah Berdasarkan Manhaj Ahlussunah Wal Jama’ah
Penerjemah : Izzudin Karimi, Lc.
Muraja’ah : Tm darul Haq (AR-1)
Penerbit : DARUL HAQ, Jakarta
#dakwah #dakwahsunnah #sunnah #tauhid #manhaj #syirik #khurafat #bidah #kuncikebahagiaan #bahagia #kuncikeberhasilan