*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 6⃣7⃣5⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*Judul bahasan*
*AL-QUR’AN ADALAH KALAMULLAH*
*Pertanyaan*
Nama : Claudia
Angkatan : 03
Grup : 29
Domisili : Bekasi
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Izin bertanya, Ustadz.
Bagaimana proses agar bisa memahami secara Aqil bahwa Al-Qur’an itu wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta’alaa bukan karya atau karangan manusia?
Mohon koreksinya, Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله
Wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa Rasulillaah. Amma ba’du.
Syari’at Islam memberikan nilai dan urgensi yang sangat tinggi terhadap akal manusia. Hal itu dapat dilihat bahwah Allah Ta’ala hanya menyampaikan kalam-Nya kepada orang yang berakal karena hanya mereka yang dapat memahami agama dan syari’at-Nya.
Jadi akal ini berpotensi untuk merenungkan memikirkan dan mentadabburi ayat kauniyah maupun qouliyah.
Berkenaan dengan pertanyaan di atas untuk memahami dengan aqal bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah:
1. Allah Subhanahu Wa Ta’alaa menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dan dengan hikmah Allah, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam adalah seorang yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis) agar supaya manusia tidak menuduh bahwah Al-Qur’an adalah karangan dan buatan Beliau.
{ هُوَ ٱلَّذِی بَعَثَ فِی ٱلۡأُمِّیِّـۧنَ رَسُولࣰا مِّنۡهُمۡ یَتۡلُوا۟ عَلَیۡهِمۡ ءَایَـٰتِهِۦ وَیُزَكِّیهِمۡ وَیُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبۡلُ لَفِی ضَلَـٰلࣲ مُّبِینࣲ }
“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata”.
(QS. Al-Jumu’ah: 2).
2. Dahulu, orang-orang Arab sangat kagum dengan kepandaian bahasa dan keindahan syair, maka di pasar Ukaz dipamerkanlah tujuh syair terbaik di masa jahiliyah yang mereka gantungkan di dinding Ka’bah ( sab’u mu’allaqat ).
Tampillah penyair-penyair handal dari berbagai kabilah menasyidkan syair-syair dan karya sastra mereka.
Dalam keadaan kemajuan ilmu bahasa mereka, maka Allah menantang mereka untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur’an, walhasil mereka tidak mampu.
Dan ini jelas membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah.
{ أَمۡ یَقُولُونَ ٱفۡتَرَىٰهُۖ قُلۡ فَأۡتُوا۟ بِعَشۡرِ سُوَرࣲ مِّثۡلِهِۦ مُفۡتَرَیَـٰتࣲ وَٱدۡعُوا۟ مَنِ ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِینَ }
“Bahkan mereka mengatakan,
“Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qurān itu.”
Katakanlah, “(Kalau demikian), datangkanlah sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qurān) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja yang kamu sanggup (ajak) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
[QS. Hud: 13].
والله تعالى أعلم
Dijawab oleh : Ustadz Wukir
Saputro, Lc.
═══════ ° ೋ• ═══════
*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)*
WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
Leave a Reply