“Kelima: Hendaknya membagi waktu siang dan malamnya, memanfaatkan sisa umurnya, karena sisa umur manusia tidak ternilai, dan waktu yang paling bagus untuk menghafal adalah waktu sahur, untuk mengkaji adalah pagi hari, untuk menulis adalah tengah hari, dan untuk membaca dan muraja’ah adalah malam hari.
Al-Khatib berkata,
‘Waktu yang paling bagus untuk menghafal adalah waktu sahur, kemudian tengah hari, kemudian pagi hari.’”
Sumber: TADZKIRATUS SAMI’ WAL MUTAKALLIM
Keutamaan Ilmu, Penuntut Ilmu, dan Ulama serta Adab-Adab Menuntut Ilmu dan Mengajar – hal 87.
Judul Asli : Tadzkirah as-Sami’ wa al-Mutakallim Fi Adab al-Alim wa al-Muta’allim
Penulis : Imam Badruddin Ibnu Jama’ah al-Kinani asy-Syafi’i
Edisi Indonesia: TADZKIRATUS SAMI’ WAL MUTAKALLIM
Keutamaan Ilmu, Penuntut Ilmu, dan Ulama serta Adab-Adab Menuntut Ilmu dan Mengajar
Penerjemah: Izzudin Karimi, Lc.
Muraja’ah: Tim Darul Haq (AR-2)
Penerbit: DARUL HAQ, Jakarta
#dakwah #dakwahsunnah #manhajsalaf #sunnah #tauhid #akhirat #islam #posterdakwah #posterdakwahsunnah #ilmu #penuntutilmu #menghafal #waktumenhafal #pembagianwaktu