أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ
“Hari-hari tasyrik adalah hari-hari (waktunya) makan, minum, dan berzikir kepada Allah.” (HR. Muslim no. 1141)
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ… لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ.
Ucapan Nabi ini bukan tanpa alasan. Mengapa? Karena semua kegembiraan, kebahagiaan, dan keceriaan yang kita rasakan pada hari ini, itu merupakan salah satu bentuk nikmat dan karunia yang telah Allah Ta’ala berikan kepada kita. Nikmat dan karunia yang wajib kita syukuri. Salah satu caranya dengan berzikir, mengingat Allah Ta’ala.
Kegembiraan dan euforia yang kita rasakan hari ini juga merupakan bentuk pembuktian atas benarnya firman Allah Ta’ala,
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
“Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/76777-khotbah-idul-adha-memetik-hikmah-dari-haji-wada-nabi.html
Khotbah Iduladha: Memetik Hikmah dari Haji Wadak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.” (QS. At-Talaq: 5)
Leave a Reply