Syaikh ‘Abdurrohman bin Nashir as-Sa’di rohimahullahu ta’ala mengatakan,
“Di antara do’a yang Nabi sholallahu ‘alayhi wa sallam panjatkan adalah,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
ALLAAHUMMA INNII
AS ALUKAL-HUDAA
WAT-TUQOO WAL ‘AFAAFA
WAL-GHINAA
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu al-Hudaa (petunjuk), at-Tuqoo (ketakwaan), al-‘Afaaf (terjaganya kehormatan), dan al-Ghinaa (rasa cukup)..”
Sungguh, Nabi sholallahu ‘alayhi wa sallam telah menghimpun seluruh perkara kebaikan dalam do’a ini :
● al-Hudaa adalah ilmu yang bermanfaat.
● at-Tuqoo adalah beramal saleh dan meninggalkan seluruh perkara yang haram.
Dua hal tersebut adalah kebaikan bagi agama seseorang.
Kebaikan agama akan sempurna jika dilengkapi dengan kebaikan dan ketentraman kalbu yang diraih dengan :
● Al-‘Afaaf (menjaga kehormatan) dari bergantung kepada makhluk, dan
● Al-Ghinaa (merasa cukup dengan pemberian Allah).
Barang siapa merasa cukup dengan pemberian Allah, dia adalah orang kaya secara hakiki, walaupun pemasukannya sedikit..
Tidaklah kekayaan itu dinilai dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah rasa cukup dalam kalbu..
Dengan sifat al-‘Afaaf dan al-Ghinaa seorang hamba akan sempurna kebahagiaan hidupnya, kenikmatan duniawinya, dan merasa cukup dengan pemberian Allah..”
[ Bahjah Quluub al-Abror wa Qurrotu ‘Uyuun al-Akhyar fi Syarh Jawami’ al-Akhbar – 116 ]
NB :
jangan lupa salah satu adab sebelum berdo’a adalah :
● memuji Allah dengan nama-nama-Nya yang Agung (contoh): yaa Hayyu yaa Qoyyuum
● lalu membaca sholawat (contoh): Allaahumma sholli wa sallim ‘alaa Muhammad
● lalu mulailah berdo’a..
Ref : https://bbg-alilmu
Di broadcast ulang: Berbagi_Kebaikan
BerbagiKebaikanBerbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…
Leave a Reply