Dari Hudzaifah dan Abu Dzar radhiallahu ‘anhuma, keduanya berkata,
كَانَ رَسُولُ اللهِ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قَالَ: بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوتُ؛ وَإِذا اسْتَيْقَظَ قَال: الْحَمْدُ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Dahulu jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi tempat tidurnya, beliau mengucapkan,
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوتُ
“Dengan nama-Mu, ya Allah, aku hidup dan aku mati.”
Ketika bangun, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
الْحَمْدُ لله الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Segala puji hanya bagi Allah, yang telah menghidupkan aku setelah mematikan aku, dan kepada-Nyalah (aku) akan dikumpulkan.” (HR. al-Bukhari)
Sumber: http://asysyariah.com/ketika-bangun-tidur/
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram: http://telegram.me/forumsalafy