Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Pertanyaan:
Aku mendengar seorang alim berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah keliru. Apakah ini benar? Saya juga pernah mendengar bahwa Imam Malik berkata, ”Setiap kita bisa ditolak ucapannya dan bisa diterima, kecuali pemilik kubur ini (maksudnya Rasulullah).”
(Kami juga meminta) penjelasan tentang ”hadits lalat” karena ada manusia yang lancang mendustakannya.
Jawaban:
Kaum muslimin seluruhnya telah bersepakat bahwa para nabi alaihim ash-shalatu was salam, terlebih penutup mereka, Nabi Muhammad, semuanya maksum (terjaga) dari kesalahan dalam hal yang mereka sampaikan dari Allah Azza wa Jalla berupa hukum-hukum. Allah berfirman (yang artinya),
“Demi bintang ketika terbenam. Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut keinginannya. Tidak lain itu adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.” (An-Najm: 1-5)
Jadi, Nabi kita Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam terjaga dari kesalahan dalam segala hal yang beliau sampaikan dari Allah berupa syariat, baik ucapan, amalan maupun persetujuan (taqrir). Tidak ada perselisihan di antara para ulama tentang ini. Jumhur ulama juga berpendapat bahwa beliau itu maksum (terjaga) dari dosa-dosa besar, selain dosa kecil. Bisa jadi, terjadi dosa kecil pada beliau, tetapi tidak terus-menerus. Beliau kemudian diingatkan lalu meninggalkannya.
Adapun dalam urusan dunia, beliau pernah keliru kemudian diingatkan akan hal itu. Pernah terjadi pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, tatkala beliau melewati sekelompok orang yang sedang mengawinkan bunga kurma. Beliau berkata, ”Saya mengira itu tidak akan memudaratkannya, seandainya kalian membiarkannya.”
Ketika mereka membiarkan (tidak mengawinkan bunga kurma) ternyata buahnya menjadi jelek. Mereka lalu mengabarkan hal itu kepada beliau.
Beliau lalu berkata, ”Sesungguhnya, apa yang aku katakan pada kalian itu adalah sangkaan dariku. Kalian lebih tahu urusan dunia kalian. Adapun apa yang aku kabarkan kepada kalian dari Allah, aku tidak berdusta atas nama Allah.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa manusia lebih tahu urusan dunia mereka, bagaimana cara mengawinkan bunga kurma, bagaimana bercocok tanam, bagaimana menanam benih dan memanen. Adapun apa yang dikabarkan oleh para nabi dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sungguh mereka itu maksum (terjaga).
Baca selengkapnya:
http://forumsalafy.net/para-nabi-itu-maksum-dalam-apa-yang-mereka-
http://telegram.me/forumsalafy