“Pertama: Patut bagi para penuntut ilmu agar menimbang dan beristikharah kepada Allah tentang dari siapa dia akan menimba ilmu, mendapat kebaikan akhlak dan adab darinya. Jika memungkinkan hendaknya memilih seorang syaikh yang benar-benar kapabel, terbukti mengasihi, dan terlihat kepribadian baikna, diketahui kebersihannya, dikenal keterjagaannya, yang paling bagus pengajarannya, yang paling baik upaya memahamkannya.”
Seorang penuntut ilmu tidak berminat menambah ilmu manakala kurang teguh dalam bersikap wara’ dan beragama, atau tidak adanya akhlak mulia.
Dari sebagian as-Salaf,
“Ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.”
Sumber: TADZKIRATUS SAMI’ WAL MUTAKALLIM
Keutamaan Ilmu, Penuntut Ilmu, dan Ulama serta Adab-Adab Menuntut Ilmu dan Mengajar – hal 95-96.
Judul Asli : Tadzkirah as-Sami’ wa al-Mutakallim Fi Adab al-Alim wa al-Muta’allim
Penulis : Imam Badruddin Ibnu Jama’ah al-Kinani asy-Syafi’i
Edisi Indonesia: TADZKIRATUS SAMI’ WAL MUTAKALLIM
Keutamaan Ilmu, Penuntut Ilmu, dan Ulama serta Adab-Adab Menuntut Ilmu dan Mengajar
Penerjemah: Izzudin Karimi, Lc.
Muraja’ah: Tim Darul Haq (AR-2)
Penerbit: DARUL HAQ, Jakarta
#Manhaj #manhajsalaf #sunnah #dakwahsunnah #posterdakwah #posterdakwahsunnah #posterdakwahmanhajsalaf #posterdakwahsunnah #posternasihat #ilmu #ustadz #guru