Kebaikannya Jauh Lebih Banyak Dari Keburukannya
Rumah tangga mana yang tidak mengalami gejolak dan prahara di dunia ini…?
Rumah tangga yang sukses bukanlah rumah tangga yang tanpa masal
ah, tapi yang dapat mengatasi masalah dengan hikmah. Menjadikan masalah sebagai lembaran evaluasi dalam perjalanan cinta, memadamkan api amarah dengan udzur yang berlimpah. Selalu mengingat-ingat kebaikan pasangannya dan menyadari betapa berarti kehadiran seorang pasangan bagi dirinya.
Pentingnya wujud pasangan tidaklah dirasa kecuali oleh mereka yang pernah mengalami dukanya perpisahan, berpisah karena tugas/pekerjaan, perceraian atau kematian. Cobalah tanyakan kepada mereka yang telah mengalami gelapnya lembah perpisahan sehingga masyhurlah cerita di kalangan anak muda “kalau sudah tiada baru terasa”, sungguh benarlah itu semua dan bila telah dialami baru disesali.
Bila pasanganmu berbuat satu keburukan maka ingatlah dia telah berbuat 1000 kebaikan yang tiada engkau sadari, bila pasanganmu berkata satu kesalahan maka renungkanlah 1000 perkataan benar yang telah ia ucapkan, bila pasanganmu melupakan hakmu sekali maka sadarilah ia telah menunaikan banyak kewajibannya untukmu setiap hari.
Bila tersirat bosan dan jenuh kepada pasanganmu hingga timbul keinginan untuk berpisah, ingatlah selalu perjuanganmu ketika hendak mendapatkannya dahulu, ingatlah masa-masa bahagia yang telah dilalui bersama, ingatlah saat tertawa dan menangis berdua hingga sampai pada titik ini pasanganmu adalah dia yang selalu menemanimu dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dan yang perlu engkau camkan, mungkin pasanganmu juga pernah merasakan bosan dan jenuh kepadamu, sebagaimana dia tidak sempurna begitupun dirimu. Namun dia tetap bersabar dan berusaha menjadi yang terbaik bagimu. Karena baginya engkau adalah anugerah terbaik dari Rabb nya yang harus selalu dijaga dan disyukuri.
Simpul Yang Indah
Tidak seorangpun ketika menikah berkeinginan karam bahteranya, pastilah semuanya ingin langgeng dari dunia sampai ke Jannah. Perekat cinta antara suami isteri bukanlah wajah yang menawan dan mempesona karena wajah bisa berubah jelek, keriput dan tua, bukanlah tubuh gemulai juga gagah karena raga akan reot lemah dimakan usia, perekatnya adalah ketakwaan dan keshalihan pasangan masing-masing. Mencintai karena Allāh ﷻ bertemu dan berpisah juga karena-Nya.
Perlu adanya beberapa faktor agar rumah tangga senantiasa harmonis:
Cintailah pasanganmu karena Allāh ﷻ…
Mensyukuri semua nikmat Allāh ﷻ…
Qonaah atas apa yang telah dimiliki…
Ikhlas, sabar dan ridho atas iradat Rabbul jalaalah…
Meninggalkan maksiat dan hidup dengan ketaatan…
Cantik karena cinta bukan cinta karena cantik…
Tampan karena cinta bukan cinta karena tampan…
Mengecilkan masalah yang besar dan menghilangkan masalah yang kecil…
Tidak membandingkan pasangan dengan orang lain…
Selalu memberikan udzur dan berhusnudzon terhadap pasangan…
Selalu saling mendo’akan kebaikan pasangan…
Tidak membuka aib pasangan meskipun terhadap keluarganya terutama orang tuanya…
Kiranya merajut simpul yang indah itu mudah, taqwa adalah asset utamanya. Saling memberi dan menerima adalah bentuk muamalah yang harus ada antara sepasang kekasih halal dan semuanya itu menjadi ibadah yang besar pahalanya. Pernikahan adalah ladang ibadah dan sumber pahala yang penuh kenikmatan, genggamlah erat-erat jalinannya agar tidak mudah goyah.
Semoga kita semua diberikan pasangan yang sholih dan sholihah, dianugerahi putra putri penyejuk pandangan mata yang kelak menjadi investasi dan pemberat hasanat di yaumil mahsyar.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
واخردعوانا أن الحمد لله رب العالمين
BerbagiKebaikanBerbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…
Leave a Reply