* FAKTOR PENGHALANG KEBENARAN *
Banyak sebab yang menghalangi seseorang untuk menerima kebenaran dan lebih memilih tegar di atas kebatilan yang ada pada dirinya. Kebenaran yang dimaksud adalah ilmu yang didasari oleh al-Quran dan as-Sunnah dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
Berikut di antara faktor penghalang tersebut yang kami sebutkan secara ringkas. Semoga bermanfaat.
1⃣ . Teman Dekat yang Tidak Baik.
Firman-Nya: “Dan Ingatlah hari ketika orang yang zalim menggigit dua tangannya (karena menyesal), seraya berkata: “Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al-Quran ketika al-Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” (QS. al-Furqon: 27-29)
Maka itu hendaknya kita pandai dalam mencari sahabat, sebab ”Seseorang bisa bergantung kepada agama sahabatnya, maka itu hendaknya anda melihat dengan siapa engkau bersahabat.” (Hasan riwayat Abu Dawud)
2⃣ Menuruti Hawa Nafsu untuk Mengikuti Para Pemimpin dan Pembesar Yang Jauh dari Kebenaran.
Allah ta’ala berfirman: “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat pula kepada Rasul”. Dan mereka berkata:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”. (QS. al-Ahzab: 66-68)
3⃣ Taklid Buta kepada Orang Tua dan Nenek Moyang.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (QS. al-Baqarah: 170)
4⃣ Takut istri dan Godaan Wanita.
Bisa jadi, seorang suami berani korupsi karena dorongan istri. Ia tidak jadi pergi ngaji karena ancaman istri. Ia berani meninggalkan sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena lebih menuruti kemauan istri. Semoga Allah memberi hidayah kepada suami-suami yang seperti ini. Sebagaimana semoga Allah menunjuki para istri kaum muslimin kepada petunjuk al-Quran dan as-Sunnah. Hanya kepada Allah semata kita memohon pertolongan.
Demikian pula hendaknya kita berhati-hati dari godaan wanita, di balik kelembutannya tersimpan racun yang amat berbisa, yang dapat membius pemuda perkasa hingga menjadi lemah tak bertenaga, hingga akhirnya ia terbuai gila di bawah dekapan asmara. Banyak realita yang menjadi bukti dari pernyataan ini.
5⃣ Harta, Kedudukan dan Ketenaran.
Berhati-hatilah dari ketiga hal ini. Jangan sampai ketiganya menjadikan kita buta dengan dunia dan enggan menerima kebenaran yang datang kepada kita.
Dalam berdakwah dahulu, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dijanjikan akan diberikan harta, wanita, tahta dan sebagainya dengan syarat mau berhenti dari dakwahnya itu. Namun sedikitpun beliau tidak menolehnya dan terus lurus mendakwahkan Islam di tengah-tengah kuffar Quraisy. Sebaliknya, tidak ada yang menghalangi Abu Jahal untuk menerima kebenaran melainkan ketenaran dan kedudukannya di tengah kaumnya. Ia mengira dengan tuntuk kepada kebenaran maka ia akan menjadi hina.
6⃣ Kebiasaan Buruk Yang Biasa Dilakukan.
Bisa jadi kebenaran itu sulit diterima oleh sebab kemaksiatan yang terus dikerjakan. Bisa jadi karena kemaksiatan yang masih dilakukan, maka al-Quran jarang diperhatikan, nasihat baik tidak dipedulikan, teman baik pun selalu dihindarkan, hingga akhirnya ia semakin jauh dari kebenaran dan orang-orang yang mengajak kepada kebenaran.
Leave a Reply