Sumber || https://forumsalafy.net/nasihat-seputar-status-wa/
NASIHAT SEPUTAR STATUS WA
Berangkat dari rasa prihatin, saya menulis sebuah nasihat kepada semua pihak, tanpa bermaksud kepada pihak tertentu, terkait dengan penggunaan status WA (WhatsApp).
Keluhan, pengaduan, atau sekadar berita telah tersampaikan dari berbagai daerah, tentang berbagai kasus atau masalah yang sering terjadi disebabkan status-status WA. Perangkat pasif yang mestinya diaktifkan untuk menambah kebaikan dan ketaatan, saat itu menjadi alat untuk meluapkan keinginan jiwa terhadap pihak lain. Akibatnya, terjadilah berbagai masalah yang semestinya tidak terjadi.
Tidakkah sudah datang saatnya, kita menyadari akibat buruk status WA tersebut bagi diri pribadi kita, keluarga kita, lingkungan kita, masyarakat luas, bahkan bagi ketaatan kita kepada Allah serta dakwah agama kita?
Tidakkah kita bertakwa kepada Allah dalam hal tulisan kita?
Tidakkah kita memperkirakan sejauh mana jangkauan tulisan kita? Selanjutnya, di setiap tempat yang dijangkaunya, tulisan tersebut akan menanam benih. Bisa jadi, akan tumbuh darinya suatu problem, entah sedikit atau banyak. Bisa jadi juga, tidak tumbuh problem apa pun. Namun, terlepas dari apa pun akibatnya, benih itu telah kita semai dan kita akan mempertanggungjawabkan apa yang kita semai.
Kenyataannya, redaksi status WA sering dibuat ambigu (bermakna lebih dari satu). Sasarannya pun dibuat anonim (tanpa nama, tidak beridentitas). Akibatnya, status itu membuat banyak pihak bertanya-tanya,
“Apa yang dimaksud?”
“Siapa yang dimaksud?”
Berikutnya, banyak pihak menjadi resah, muncul pula berbagai sangkaan terhadap sekian banyak pihak, dan suasana menjadi panas. Status WA tersebut ibarat sebuah bola api yang meletus, percikannya menyambar ke mana-mana, tak tentu arah.
Saudaraku, sadarilah, kata-kata ambigu adalah penyebab berbagai kerusakan yang terjadi di dunia ini. Ingatlah nasihat Ibnul Qayyim dalam kitab Nuniyah nya,
فعليك بالتفصيل والتمييز فالإ … طلاق والإجمال دون بيان
قد أفسدا هذا الوجود وخبطا الـ … ـأذهان والآراء كل زمان
“Mestinya engkau memperinci dan memilah
Sebab, kata yang umum dan global tanpa penjelasan
Telah merusak alam, pikiran,
dan merusak ide-ide pada setiap masa.”
Akibat Buruk Status WA
Di antara akibat buruk status WA yang tidak baik tersebut adalah:
1. Menimbulkan dugaan-dugaan.
Padahal Allah dan Rasul-Nya telah memperingatkan kita dari dugaan-dugaan.
2. Menimbulkan rasa resah dan sedih.
Padahal Nabi menganjurkan kita agar memasukkan rasa bahagia dalam kalbu seorang muslim.
3. Menyebarkan fahisyah, dalam arti ucapan yang tidak baik.
Padahal orang yang merasa senang tersebarnya fahisyah mendapat ancaman azab yang pedih.
4. Menimbulkan permusuhan.
Padahal kita diperintahkan mendamaikan yang berselisih atau bermusuhan.
5. Menebar teror.
Padahal kita tidak dihalalkan menakut-nakuti seorang muslim.
6. Melemahkan dan merusak ukhuwah islamiah.
Padahal kita diperintahkan untuk bersaudara dan mempererat ukhuwah islamiah.
7. Membuka rahasia diri dan keluarga.
Padahal kita dianjurkan untuk menutupi sesuatu yang bersifat rahasia.
8. Menjadikannya sebagai ajang berkeluh kesah di hadapan manusia.
Padahal semestinya kita mengadukan kegalauan kita kepada Allah.
9. Mengungkap sesuatu yang tak pantas diungkap di muka umum.
Padahal perbuatan tersebut adalah tabu dan bertentangan dengan akhlak yang mulia.
10. Memamerkan sesuatu yang tidak dibenarkan untuk dipamerkan.
Padahal kita dilarang membanggakan diri dengan sesuatu yang kita miliki. Di sisi lain, pamer menimbulkan kedengkian pihak lain.
11. Terkadang menimbulkan kemungkaran yang lebih besar daripada kemungkaran yang hendak diingkari.
Padahal mengingkari kemungkaran tidak boleh mengakibatkan kemungkaran yang lebih besar.
Saudaraku, saat kita tidak mampu menulis kalimat yang baik, diam tentu lebih baik, apabila kita benar-benar beriman kepada Allah Yang Maha Melihat segala yang kita tulis dan beriman kepada hari akhir, hari saat kita akan mempertanggungjawabkan seg
Leave a Reply