╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗

*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 1⃣1⃣5⃣1⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com

*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

*PACARAN PERANTARA ZINA*

*Pertanyaan*
Nama: Dini
Angkatan: 4
Grup : 37
Nama Admin : icha
Nama Musyrifah : Siti Rahma
Domisili : Surabaya

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Izin bertanya Ustadz.

Saya mempunyai teman. Teman saya ini ingin menikah. Tetapi disisi lain dia masih mempunyai status yang haram (pacaran), di sisi lain juga dia sedang saling suka dengan teman ngajinya.

Saya dicurhati sama beliau, setelah itu saya tanya bagaimana dengan pacarmu. Kenapa tidak diputuskan saja.

Sebelum beliau curhat, katanya dia sudah merasa kalau tidak akan berjodoh dengan pacarnya. Makanya saya bilang kenapa tidak diputuskan saja pacarnya. Lalu katanya beliau sudah mempunyai pikiran untuk memutuskan. Hanya saja masih bingung kapan waktu yang tepat dan apa alasan yang tepat.

Setelah saya menasihati, saya juga sudah meminta maaf kalau mungkin nasehat saya menjadikan beliau sakit hati. Tetapi dia bilang kenapa tidak memberi sarannya kemarin-kemarin. Tidak perlu sungkan jika ingin memberikan saran.

Ana mengira beliau mau menerima, keesokan harinya dia tidak mau berbicara dengan ana dan teman ana yang juga memberikan nasihat.

Pertanyaan ana;

Apakah ana salah dalam menasihati teman ana, yang ingin menikah, tetapi belum bisa stay tune dalam 1 ikhwan?

Mohon pencerahannya Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Tidak salah bagi ukhty yang memberikan nasihat itu. Karena pacaran adalah salah satu perantara menunju perbuatan zina. Maka nasihat ukhty sebagai amar ma’ruf nahi munkar.

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان

Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim)

والله تعالى أعلم

Dijawab oleh : Ustadz Aulia Lc

═══════ ° ೋ• ═══════

*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣*

WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *