Persiapkan Diri Menyambut Ramadhan

Persiapkan Diri Menyambut Ramadhan

Persiapkan Diri Menyambut RaTelegram: https://t.me/ilmusyar1
โ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ขโœฟโโœฟโ€ขโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ”ˆโ€ข

Wahai kaum muslimin, hendaknya kita mengetahui bahwa salah satu nikmat yang banyak disyukuri meski oleh seorang yang lalai adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita di bulan Ramadhan. Tentunya jika diri ini menyadari tingginya tumpukan dosa yang menggunung, maka pastilah kita sangat berharap untuk dapat menjumpai bulan Ramadhan dan mereguk berbagai manfaat di dalamnya.

Bersyukurlah atas nikmat ini. Betapa Allah taโ€™ala senantiasa melihat kemaksiatan kita sepanjang tahun, tetapi Dia menutupi aib kita, memaafkan dan menunda kematian kita sampai bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan. Oleh karena itu, kita tidak boleh luput dalam persiapan menyambut Ramadhan.

Daftar Isi:

  1. Ketidaksiapan yang Berbuah Pahit
  2. Persiapkan Amal Shalih dalam Menyambut Ramadhan
  3. Jangan Lupa, Perbarui Taubat!

Ketidaksiapan yang Berbuah Pahit


Imam Abu Bakr Az Zurโ€™i rahimahullah memaparkan dua perkara yang wajib kita waspadai. Salah satunya adalah [ุงูŽู„ุชูŽู‘ู‡ูŽุงูˆูู†ู ุจูุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ุฑู ุฅูุฐูŽุง ุญูŽุถูŽุฑูŽ ูˆูŽู‚ู’ุชูู‡ู], yaitu kewajiban telah datang tetapi kita tidak siap untuk menjalankannya. Ketidaksiapan tersebut salah satu bentuk meremehkan perintah. Akibatnya pun sangat besar, yaitu kelemahan untuk menjalankan kewajiban tersebut dan terhalang dari ridha-Nya. Kedua dampak tersebut merupakan hukuman atas ketidaksiapan dalam menjalankan kewajiban yang telah nampak di depan mata.[1]

Abu Bakr Az Zurโ€™i menyitir firman Allah taโ€™ala berikut,

ููŽุฅูู†ู’ ุฑูŽุฌูŽุนูŽูƒูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุทูŽุงุฆูููŽุฉู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ููŽุงุณู’ุชูŽุฃู’ุฐูŽู†ููˆูƒูŽ ู„ูู„ู’ุฎูุฑููˆุฌู ููŽู‚ูู„ู’ ู„ูŽู†ู’ ุชูŽุฎู’ุฑูุฌููˆุง ู…ูŽุนููŠูŽ ุฃูŽุจูŽุฏู‹ุง ูˆูŽู„ูŽู†ู’ ุชูู‚ูŽุงุชูู„ููˆุง ู…ูŽุนููŠูŽ ุนูŽุฏููˆู‹ู‘ุง ุฅูู†ูŽู‘ูƒูู…ู’ ุฑูŽุถููŠุชูู…ู’ ุจูุงู„ู’ู‚ูุนููˆุฏู ุฃูŽูˆูŽู‘ู„ูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุฉู ููŽุงู‚ู’ุนูุฏููˆุง ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุงู„ููููŠู†ูŽ (ูจูฃ)

โ€œMaka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), Maka katakanlah: โ€œKamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang.โ€ (At Taubah: 83).

Renungilah ayat di atas baik-baik! Ketahuilah, Allah taโ€™ala tidak menyukai keberangkatan mereka dan Dia lemahkan mereka, karena tidak ada persiapan dan niat mereka yang tidak lurus lagi. Namun, bila seorang bersiap untuk menunaikan suatu amal dan ia bangkit menghadap Allah dengan kerelaan hati, maka Allah terlalu mulia untuk menolak hamba yang datang menghadap-Nya. Berhati-hatilah dari mengalami nasib menjadi orang yang tidak layak menjalankan perintah Allah taโ€™ala yang penuh berkah. Seringnya kita mengikuti hawa nafsu, akan menyebabkan kita tertimpa hukuman berupa tertutupnya hati dari hidayah.

Allah taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽู†ูู‚ูŽู„ูู‘ุจู ุฃูŽูู’ุฆูุฏูŽุชูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุจู’ุตูŽุงุฑูŽู‡ูู…ู’ ูƒูŽู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูุคู’ู…ูู†ููˆุง ุจูู‡ู ุฃูŽูˆูŽู‘ู„ูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุฉู ูˆูŽู†ูŽุฐูŽุฑูู‡ูู…ู’ ูููŠ ุทูุบู’ูŠูŽุงู†ูู‡ูู…ู’ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู‡ููˆู†ูŽ (ูกูกู )

โ€œDan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.โ€ (Al Anโ€™am: 110).

Persiapkan Amal Shalih dalam Menyambut Ramadhan


Bila kita menginginkan kebebasan dari neraka di bulan Ramadhan dan ingin diterima amalnya serta dihapus segala dosanya, maka harus ada bekal yang dipersiapkan.

Allah taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุฃูŽุฑูŽุงุฏููˆุง ุงู„ู’ุฎูุฑููˆุฌูŽ ู„ุฃุนูŽุฏูู‘ูˆุง ู„ูŽู‡ู ุนูุฏูŽู‘ุฉู‹ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงู†ู’ุจูุนูŽุงุซูŽู‡ูู…ู’ ููŽุซูŽุจูŽู‘ุทูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽู‚ููŠู„ูŽ ุงู‚ู’ุนูุฏููˆุง ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽุงุนูุฏููŠู†ูŽ (ูคูฆ)

โ€œDan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: โ€œTinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.โ€ (At Taubah: 46).

Persiapkan Diri Menyambut Ramadhan

Harus ada persiapan! Dengan demikian, tersingkaplah ketidakjujuran orang-orang yang tidak mempersiapkan bekal untuk berangkat menyambut Ramadhan. Oleh sebab itu, dalam ayat di atas mereka dihukum dengan berbagai bentuk kelemahan dan kehinaan disebabkan keengganan mereka untuk melakukan persiapan.

Sebagai persiapan menyambut Ramadhan, Rasulullah memperbanyak puasa di bulan Syaโ€™ban. โ€˜Aisyah radhiallahu โ€˜anhu berkata,

ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุฑูŽู‡ู ุตูŽุงุฆูู…ู‹ุง ู…ูู†ู’ ุดูŽู‡ู’ุฑู ู‚ูŽุทูู‘ ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ ุตููŠูŽุงู…ูู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูŽุนู’ุจูŽุงู†ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุตููˆู…ู ุดูŽุนู’ุจูŽุงู†ูŽ ูƒูู„ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุตููˆู…ู ุดูŽุนู’ุจูŽุงู†ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ู‚ูŽู„ููŠู„ุงู‹

โ€œSaya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Syaโ€™ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.โ€ Dalam riwayat lain, โ€œBeliau berpuasa di bulan Syaโ€™ban, kecuali sedikit hari.โ€[2]

Beliau tidak terlihat lebih banyak berpuasa di satu bulan melebihi puasanya di bulan Syaโ€™ban, dan beliau tidak menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan.

Generasi emas umat ini, generasi salafush shalih, mereka selalu mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebagian ulama salaf mengatakan,

ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽุฏู’ุนููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุณูุชูŽู‘ุฉูŽ ุฃูŽุดู’ู‡ูุฑู ุฃูŽู†ู’ ูŠูุจูŽู„ูู‘ุบูŽู‡ูู…ู’ ุดูŽู‡ู’ุฑูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุซูู…ูŽู‘ ูŠูŽุฏู’ุนููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุณูุชูŽู‘ุฉูŽ ุฃูŽุดู’ู‡ูุฑู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุจูŽู‘ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’

โ€Mereka (para sahabat) berdoโ€™a kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.โ€[3]

Tindakan mereka ini merupakan perwujudan kerinduan akan datangnya bulan Ramadhan, permohonan dan bentuk ketawakkalan mereka kepada-Nya. Tentunya, mereka tidak hanya berdoโ€™a, namun persiapan menyambut Ramadhan mereka iringi dengan berbagai amal ibadah.

Abu Bakr al Warraq al Balkhi rahimahullah mengatakan,

ุดู‡ุฑ ุฑุฌุจ ุดู‡ุฑ ู„ู„ุฒุฑุน ูˆ ุดุนุจุงู† ุดู‡ุฑ ุงู„ุณู‚ูŠ ู„ู„ุฒุฑุน ูˆ ุฑู…ุถุงู† ุดู‡ุฑ ุญุตุงุฏ ุงู„ุฒุฑุน

โ€œRajab adalah bulan untuk menanam, Syaโ€™ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.โ€[4]

Sebagian ulama yang lain mengatakan,

ุงู„ุณู†ุฉ ู…ุซู„ ุงู„ุดุฌุฑุฉ ูˆ ุดู‡ุฑ ุฑุฌุจ ุฃูŠุงู… ุชูˆุฑูŠู‚ู‡ุง ูˆ ุดุนุจุงู† ุฃูŠุงู… ุชูุฑูŠุนู‡ุง ูˆ ุฑู…ุถุงู† ุฃูŠุงู… ู‚ุทูู‡ุง ูˆ ุงู„ู…ุคู…ู†ูˆู† ู‚ุทุงูู‡ุง ุฌุฏูŠุฑ ุจู…ู† ุณูˆุฏ ุตุญูŠูุชู‡ ุจุงู„ุฐู†ูˆุจ ุฃู† ูŠุจูŠุถู‡ุง ุจุงู„ุชูˆุจุฉ ููŠ ู‡ุฐุง ุงู„ุดู‡ุฑ ูˆ ุจู…ู† ุถูŠุน ุนู…ุฑู‡ ููŠ ุงู„ุจุทุงู„ุฉ ุฃู† ูŠุบุชู†ู… ููŠู‡ ู…ุง ุจู‚ูŠ ู…ู† ุงู„ุนู…ุฑ

โ€œWaktu setahun itu laksana sebuah pohon. Bulan Rajab adalah waktu menumbuhkan daun, Syaban adalah waktu untuk menumbuhkan dahan, dan Ramadhan adalah bulan memanen, pemanennya adalah kaum mukminin. (Oleh karena itu), mereka yang โ€œmenghitamkanโ€ catatan amal mereka hendaklah bergegas โ€œmemutihkannyaโ€ dengan taubat di bulan-bulan ini, sedang mereka yang telah menyia-nyiakan umurnya dalam kelalaian, hendaklah memanfaatkan sisa umur sebaik-baiknya (dengan mengerjakan ketaatan) di waktu tesebut.โ€[5]

Wahai kaum muslimin, agar buah bisa dipetik di bulan Ramadhan, harus ada benih yang disemai, dan ia harus diairi sampai menghasilkan buah yang rimbun. Puasa, qiyamullail, bersedekah, dan berbagai amal shalih di bulan Rajab dan Syaโ€™ban, semua itu untuk menanam amal shalih di bulan Rajab dan diairi di bulan Syaโ€™ban. Tujuannya agar kita bisa memanen kelezatan puasa dan beramal shalih di bulan Ramadhan, karena lezatnya Ramadhan hanya bisa dirasakan dengan kesabaran, perjuangan, dan tidak datang begitu saja. Hari-hari Ramadhan tidaklah banyak, perjalanan hari-hari itu begitu cepat. Oleh sebab itu, harus ada persiapan menyambut Ramadhan yang sebaik-baiknya.

Jangan Lupa, Perbarui Taubat!

Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ูƒูู„ูู‘ ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุฎูŽุทูŽู‘ุงุกูŒ ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽู‘ุงุฆููŠู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูˆูŽู‘ุงุจููˆู†

โ€œSetiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.โ€[6]

Taubat menunjukkan tanda totalitas seorang dalam menghadapi Ramadhan. Dia ingin memasuki Ramadhan tanpa adanya sekat-sekat penghalang yang akan memperkeruh perjalanan selama mengarungi Ramadhan.

Allah memerintahkan para hamba-Nya untuk bertaubat, karena taubat wajib dilakukan setiap saat. Allah taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽุชููˆุจููˆุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฌูŽู…ููŠุนู‹ุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ู„ูŽุนูŽู„ูŽู‘ูƒูู…ู’ ุชููู’ู„ูุญููˆู†ูŽ (ูฃูก)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading