Pentingnya Keiikhlasan Dalam Beramal

Pentingnya Keiikhlasan Dalam Beramal

PENTINGNYA KEIKHLASAN DALAM BERAMAL

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعْمَتَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدتُ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ: جَرِيءٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ. قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلاَّ أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ: هُوَ جَوَادٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ

“Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan perkaranya adalah;

¶ (Pertama), seseorang yang mati syahid.
Kemudian dihadapkan (kepada Allah) lalu diperlihatkan kepadanya nikmatnya, dan dia mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan kenikmatan itu?’

Orang itu berkata, ‘Saya berperang demi Engkau hingga mati syahid.’

Allah berkata, ‘Engkau dusta. Sebetulnya engkau berperang agar dikatakan pemberani, dan itu sudah diucapkan (orang).’ Lalu dia dibawa dalam keadaan diseret di atas mukanya sampai dilemparkan ke dalam neraka.

¶ (Yang kedua) orang yang menuntut ilmu (syariat), mengajarkannya, dan membaca Al-Qur’an.
Dia dibawa ke hadapan Allah, diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat padanya?’

‘Saya mencari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an karena Engkau,’ jawabnya.

Kata Allah, ‘Kamu dusta. Sebetulnya engkau mencari ilmu agar dikatakan alim dan membaca Al-Qur’an agar digelari qari. Sungguh, semua itu sudah diucapkan (orang).’ Dia pun dibawa dalam keadaan diseret di atas mukanya lalu dilemparkan ke dalam neraka.

¶ (Yang ketiga), orang yang telah diberi kecukupan dan harta oleh Allah.
Dia dihadapkan kepada Allah, dan diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat padanya?’

‘Tidak saya biarkan satu jalan yang Engkau cintai saya berinfak padanya, melainkan saya melakukannya karena Engkau,’ katanya.

Allah berkata, “Kamu dusta. Sebetulnya kamu berbuat demikian agar dikatakan dermawan, dan itu sudah diucapkan (orang).’ Lalu dia diseret di atas mukanya hingga dilemparkan ke dalam neraka.”

HR. Muslim (1905)


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading