*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣1⃣8⃣9⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*TATA CARA WUDHU*
*DAN SHOLAT KETIKA*
*SALAH SATU TANGAN*
*DI GIPS*
*Pertanyaan*
Nama: Ummu Prima
Angkatan: 04
Grup : 029
Nama Admin : Karina
Nama Musyrifah :Sarah
Domisili : Indramayu
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Afwan izin bertanya,
1. Apakah orang yang tangan kanannya di tutup menggunakan gips, jika wudhu memakai tangan kiri ?
2. Dan apakah boleh, ketika sampai di tangan kanannya hanya mengusap 1x atau harus 3x juga ?
3. Dan ketika shalat, bolehkah hanya sambil duduk dan hanya di tutupi pake kain saja bagian kakinya ?
4. Dan adakah dzikir-dzikir yang dibaca bagi ana Ustadz ?
Qadarulla ana habis jatuh, mohon doanya Ustadz untuk kesembuhan ana.
Syukron Ustadz atas penjelasannya.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والصلام على رسول الله اما بعد.
قال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله في “الشرح الممتع” (1/169) :
” قال العلماء رحمهم الله تعالى : إن الجرح ونحوه إما أن يكون مكشوفاً أو مستوراً .
فإن كان مكشوفاً فالواجب غسله بالماء , فإن تعذر غسله بالماء فالمسح للجرح , فإن تعذر المسح فالتيمم , وهذا على الترتيب .
وإن كان مستوراً بما يسوغ ستره به , فليس فيه إلا المسح فقط ، فإن ضره المسح مع كونه مستوراً فيعدل إلى التيمم , كما لو كان مكشوفاً , هذا ما ذكره الفقهاء رحمهم الله ” انتهى .
Jika ada luka pada salah satu anggota wudhu, maka luka tersebut bisa jadi terbuka atau bisa jadi tertutup dengan perban.
• Keadaan pertama: Luka tertutup dengan perban
Jika luka tertutup perban, maka bagian anggota wudhu yang tidak ada luka dicuci atau dibasuh seperti biasa. Sedangkan bagian anggota wudhu yang tertutupi perban cukup diusap. Kali ini tidak langsung beralih pada tayamum.
• Keadaan kedua: Luka dalam keadaan terbuka
Untuk keadaan ini, jika luka diizinkan terkena air, maka wajib menggunakan air. Namun jika membasuh tidak bisa dilakukan karena berbahaya pada lukanya, maka beralih pada mengusap. Jika membasuh begitu pula mengusap sama-sama tidak dibolehkan, maka beralih pada tayamum.
(Lihat keterangan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin dalam Syarhul Mumthi’, 1: 247).
1⃣ Tidak masalah wudhu dengan tangan kiri asalkan tangan kanan yang memakai gips tetap disucikan. Penjelasaanya ada diatas.
2⃣ Adapun masalah mengusap, maka cukup sekali saja, jika ditambah tiga kali usapan maka juga tidak masalah. Hanya saja dalam mengusap, hukumnya berbeda dengan mencuci sebagaiamana yang terdapat dalam surah Al Maidah ayat 6.
Tata cara mengusap perban atau semisalnya adalah dengan mengusap seluruh bagian perban, karena pada asalnya mengusap perban adalah sebagai pengganti dari anggota badan yang diperban. Sementara disebutkan dalam sebuah kaidah: “Hukum pengganti adalah sama dengan yang digantikan”. Mengusap perban adalah ganti dari membasuh. Sebagaimana ketika membasuh kita wajib menyiramkan air ke seluruh bagian anggota wudhu, demikian juga mengusap perban maka wajib untuk mengusap seluruh bagian perban.
3⃣ Sholat sambil duduk, jika sholat wajib akan tetapi mampu berdiri maka tidak boleh, terlarang. Akan tetapi apabila sholat wajib tidak mampu berdiri maka tidak masalah duduk.
عن عمران بن الحصين قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” صلِّ قائمًا فإنْ لم تستطعْ فقاعدًا فإنْ لم تستطعْ فعلى جنب “.
Adapun sholat sunah tidak masalah melakukannya duduk, baik mampu berdiri ataupun tidak. Hanya saja pahala sholat sunnah sambil berdiri lebih besar dibandingkan sambi duduk.
أنّه سأل النبيَّ ﷺ عن صلاةِ الرجُلِ قاعدًا؟ فقال: صلاتُه قائمًا أفضَلُ مِن صلاتِه قاعدًا، وصلاتُه قاعدًا على النِّصفِ مِن صلاتِه قائمًا، وصلاتُه نائمًا على النِّصفِ مِن صلاتِه قاعدًا..(رواه أبو داود).
Leave a Reply